Baktora | MataMata.com
Gibran Rakabuming Raka.(Suara.com/Faqih)

Menyusul kedatangan para kandidat paslon dalam dialog-dialog santai yang dihadirkan beberapa kelompok menjadi momen masyarakat menyiapkan pilihannya pada 14 Februari 2024, Budiman menjelaskan bahwa hal itu bisa dilakukan bagaimana para kandidat menjawab pertanyaan dalam wawancara. Debat sendiri bukan menjadi keharusan untuk melihat sejauh mana para paslon memahami suatu masalah.

"Ingat kita memilih presiden secara sistem presidensial. Nah sistem presidensial kebutuhannya bukan pada berdebat, tapi dari delivery termasuk soal kepemimpinan dan eksekusi," terang dia.

Gibran pun angkat bicara soal ketidakhadirannya dalam undangan dialog interaktif bersama dua cawapres lainnya. Suami Selvi Ananda ini memilih untuk mendatangi debat yang resmi saja.

"Saya datang debat resmi saja," ujar dia singkat dikutip Rabu (6/12/20230.

Di sisi lain, undangan yang dilayangkan oleh penyelenggara kepada Gibran Rakabuming Raka bukanlah kewajiban yang harus dilakukan. Sehingga memilih datang atau tidak terserah dari paslon.

Tidak adanya Gibran di beberapa kegiatan debat serta dialog di luar KPU bahkan menjadi sorotan netizen di media sosial. Pandangan masyarakat pun menjadi liar dan tak sedikit yang menilai Gibran belum begitu siap untuk bertarung di Pemilu 2024.

Momen debat yang bukan dari KPU sebenarnya menjadi momen yang cukup penting untuk membangun kepercayaan publik. Banyaknya informasi yang diterima masyarakat dari masing-masing kandidat memberikan gambaran untuk para pemilih menetapkan pilihannya saat pemungutan suara.

Load More