Baktora | MataMata.com
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. (Instagram/@anies.cakimin)

Tak jarang para influencer diundang oleh para paslon untuk menggaet anak muda termasuk pengikutnya di media sosial dalam menentukan pilihan mereka ketika pemungutan suara dilaksanakan.

Strategi meraih suara anak muda, mempengaruhi juga bagaimana elektabilitas para paslon saat ini.

Peran anak muda dalam menentukan pilihannya pada Pemilu 2024, ikut ditanggapi pengamat politik, Mada Sukmajati. Menurutnya, tidak ada jaminan pemilih muda akan memilih paslon yang memiliki sosok pemimpin muda.

Mada mengatakan, bahwa pendidikan politik termasuk penentuan pemilih muda sendiri cukup berbeda dari 5-10 tahun lalu. Banjir informasi baik itu fakta atau hoaks, mampu dipilah-pilah oleh mereka menyusul pengetahuan teknologi mereka lebih berkembang dibanding baby boomer.

"Saya kira anak muda sekarang lebih paham bagaimana menentukan pilihan. Selain itu mereka juga masih mengikat nilai dan norma-norma kesesuain, misal tidak menggunakan jabatan untuk kepentingan mereka. Artinya mereka sudah paham yang harus mereka pilih," terang dia.

Masing-masing paslon saat ini bersiap untuk melaksanakan debat capres-cawapres yang dihelat oleh KPU. Setiap Paslon sudah menyiapkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibuat 11 panelis.

Debat tersebut juga menjadi momen bagi anak muda melihat sosok pemimpin yang akan beretorika di podium nanti. Sejauh ini, kapasitas seorang pemimpin bisa terlihat bagaimana mereka dihadapkan dalam masalah dan menyelesaikan masalah tersebut.

Load More