Baktora | MataMata.com
Ilustrasi Seorang pria yang terluka dipindahkan ke rumah sakit di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan (8/12/2023). [ANTARA/Xinhua/Yasser Qudih/aa]

Matamata.com - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Vershinin, dan Duta Besar Turki untuk Moskow, Tanju Bilgic, mengadakan pertemuan untuk mendorong implementasi segera gencatan senjata di Jalur Gaza.

Dalam diskusi terperinci yang dihelat pada Rabu (20/12/2023), keduanya membahas isu Timur Tengah di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, dengan fokus khusus pada eskalasi kekerasan di wilayah pendudukan Palestina, terutama di Jalur Gaza, seperti yang dijelaskan dalam pernyataan resmi Kemlu Rusia.

Pernyataan tersebut menegaskan urgensi untuk menghentikan pertumpahan darah melalui gencatan senjata yang segera dan menyeluruh.

Baca Juga:
Daftar 11 Tokoh Pendiri Negara Israel di Tanah Palestina, Semuanya Pendatang dari Eropa

"Ini penting untuk membangun akses kemanusiaan yang luas tanpa hambatan. [Genjatan senjata] juga untuk mencegah krisis merambat ke negara tetangga," ujar Vershinin, Rabu.

Vershinin dan Bilgic juga membahas pasokan tanpa hambatan produk pertanian dan pupuk, termasuk dari Rusia, untuk memastikan keamanan pangan global.

Pernyataan tersebut juga menyebutkan pertimbangan untuk menyediakan pasokan pupuk gabah Rusia secara gratis kepada negara-negara termiskin.

Baca Juga:
4.420 Warga Palestina Disandera Militer Israel, 85 Orang Atlet Terbunuh

Pertemuan diplomatik ini, yang diselenggarakan atas permintaan Turki pada tanggal 18 Desember, mencerminkan upaya bersama dalam menangani situasi konflik di Timur Tengah dan mempromosikan kerjasama ekonomi terkait pertanian antara Rusia dan Turki.

Seperti diketahui, perang Israel-Palestina masih belum menemukan ujung. Serangan yang diklaim Israel oleh kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu memicu tentara Israel menekan warga sipil Palestina untuk hengkang dari Gaza.

Perlawanan pun dilakukan pihak Hamas terhadap militer Israel yang membombardir sisa lahan Palestina yang masih dijaga oleh warganya.

Baca Juga:
Nyanyi Lagu Justin Bieber Pakai Syal Palestina, Iqbaal Ramadhan Minta Maaf

Banyak korban berjatuhan, tak sedikit, militer Israel justru menyerang kamp pengungsian warga sipil. Dalih mereka, kelompok Hamas Palestina justru bersembunyi di tempat warga sipil mengungsi.

Hingga 18 Desember 2023, korban meninggal dari pihak Palestina berjumlah 19.453 jiwa, dengan rincian 7.729 perempuan dan 5.153 anak-anak. Sementara korban luka mencapai 52.286. Melansir Al Jazeera, terdapat sekitar 8.000 orang hilang.

Sementara dari pihak Israel, korban tewas dilaporkan sebanyak 1.139 jiwa, dengan korban luka mencapai 8.730 jiwa. Angka ini tak berubah sejak serangan 7 Oktober lalu.

Load More