Baktora | MataMata.com
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar saat beradu argumen saat debat cawapres di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023). (Instagram/@cakiminow)

Matamata.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, telah mengemukakan ide untuk membangun 40 kota sekelas Jakarta sebagai solusi terhadap kritik terhadap pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara) yang mengonsumsi anggaran sekitar Rp466 triliun.

Dalam konteks ini, Cak Imin menyampaikan bahwa jika ia atau pemerintah memiliki anggaran sekitar Rp400 triliun, membangun satu kota akan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan membagi anggaran tersebut secara merata untuk pembangunan 40 kota.

"Kita punya uang Rp400-an triliun, kalau dibuat satu kota lebih lambat dibanding 40 kota dibagi rata," ujar Muhaimin Iskandar Senin (25/12/2023).

Baca Juga:
Jusuf Kalla Beri Dukungan ke Anies-Muhaimin, Ini Respon TKN Prabowo-Gibran

Menurut Cak Imin, dengan alokasi anggaran sebesar Rp466 triliun untuk pembangunan IKN, seharusnya, jika dibagi secara merata untuk 40 kota di Indonesia, dalam kurun waktu lima tahun, kota-kota tersebut dapat mencapai tingkat kemajuan yang sebanding dengan Jakarta.

"Anggaran sebesar Rp400 triliun yang dibagi ke berbagai kota seperti Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, dengan memberikan dana sekitar Rp5 triliun, dapat mempercepat kemajuan. Dengan demikian, dalam 5 tahun, akan terlihat kemajuan yang signifikan. Kami menganggap kemajuan rata-rata kota sebagai indikator menuju tingkat kesetaraan dengan Jakarta," jelas cawapres yang didukung oleh Koalisi Perubahan ini.

Sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Cak Imin menjelaskan bahwa pembangunan kota-kota tersebut akan melibatkan pengembangan infrastruktur yang komprehensif, mencakup infrastruktur air, transportasi publik, pendidikan, dan fasilitas umum. Dengan demikian, hasilnya diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi seluruh masyarakat.

Baca Juga:
Ramai soal Bungkus Rokok Bergambar Anies-Muhaimin di Bali, Bagaimana Asal Muasalnya Tersebar?

"Prioritas utama adalah transportasi umum, khususnya transportasi publik yang terjangkau, nyaman, terintegrasi, dan menjadi satu kesatuan. Dengan demikian, masyarakat akan merasa lebih nyaman menggunakan transportasi publik daripada mobil pribadi, selain harganya yang lebih ekonomis," ungkap Cak Imin.

Cak Imin mengklaim sudah mempertimbangkan pembangunan 40 wilayah selevel Jakarta tersebut. Artinya tawaran saat debat cawapres bisa menjadi pilihan masyarakat yang setuju untuk pembangunan Indonesia ke depan.

Seperti diketahui, misi paslon Anies-Muhaimin untuk membangun 40 kota selevel Jakarta dilontarkan ketika debat cawapres pada Jumat (22/12/2023). Hal itu juga penolakan pembangunan IKN yang sudah berproses sekarang.

Baca Juga:
Siap-siap Hadapi Debat Cawapres, Begini Perasaan Muhaimin Iskandar saat Ditanya Lawan Terberatnya

Dalam debat tersebut ada momen menarik saat Cak Imin disindir cawapres nomor urut 2. Gibran Rakabuming Raka menyindir soal tidak konsistennya Cak Imin terhadap IKN.

Untuk diketahui, Cak Imin sebelum bergabung bersama Koalisi Perubahan mendukung terhadap pembangunan IKN di Kalimantan. Hal itu juga terlihat dari beberapa potretnya saat acara peresmian pembangunan IKN bersama Presiden Joko Widodo.

Bergabungnya PKB ke Koalisi Perubahan bersama Nasdem dan PKS mengubah pandangan Cak Imin dengan menolak pembangunan tersebut.

Dalam debat itu juga, Muhaimin Iskandar memberikan masukan terhadap konsep berkeadilan yang ia tawarkan terhadap masyarakat. Bukan tanpa alasan, Koalisi Perubahan melihat tak ada pemerataan yang dilakukan pemerintah saat ini.

Lebih lanjut, konsep perubahan itu sendiri nyatanya banyak yang mendukung. Tak jarang beberapa pendukung Prabowo Subianto yang sebelumnya berharap banyak, diketahui mengubah suaranya ke pasangan Anies-Muhaimin.

Kendati begitu, TKN Prabowo-Gibran mengklaim bahwa hal itu bukan masalah. Dengan bergabungnya Golkar, PAN, Demokrat, PBB, PSI, Partai Gelora, dan Partai Garuda bersama Gerindra tetap menjaga suara Prabowo-Gibran di Pemilu 2024 nanti.

Load More