Riki Chandra | MataMata.com
Ilustrasi Seorang pria yang terluka dipindahkan ke rumah sakit di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan (8/12/2023). [ANTARA/Xinhua/Yasser Qudih/aa]

Presiden Palestina itu menyerukan agar Natal menjadi "momen untuk menghentikan perang dan agresi terhadap rakyat kami di Gaza dan seluruh wilayah Palestina yang diduduki."

Dia menekankan bahwa rakyat Palestina akan "terus berjuang untuk mewujudkan negara yang bebas, mandiri dan berdaulat penuh."

Sebelumnya dalam pesan solidaritas dari pimpinan gereja Kristen, komunitas Kristen di wilayah Palestina mengumumkan bahwa perayaan Natal, termasuk penyalaan pohon Natal, akan dibatalkan karena perang di Gaza.

Sejak serangan yang dilakukan kelompok perlawanan Hamas Palestina, Israel terus menggempur Jalur Gaza.

Gempuran Israel itu menewaskan sedikitnya 20.424 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai 54.036 lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.

Pada 10 November, juru bicara kementerian luar negeri Israel merevisi jumlah resmi korban jiwa akibat serangan Hamas pada 7 Oktober dengan menurunkan angkanya dari 1.400 menjadi 1.200 orang.

Sejak saat itu, Israel belum mengeluarkan lagi informasi mengenai jumlah korban yang tewas.

Serangan Israel telah menghancurkan Gaza dan menyebabkan sebagian dari perumahan di wilayah pesisir itu rusak atau hancur.

Load More