Riki Chandra | MataMata.com
Ilustrasi ledakan. [Dok.Antara]

Matamata.com - Dua kali ledakan bom di Kota Kerman, Iran, menewaskan 103 orang. Selain itu, 211 korban mengalami cidera. Peristiwa itu terjadi saat massa sedang berziarah memperingati empat tahun wafatnya Jenderal Qassem Soleimani.

Diketahui, Jenderal Qassem Soleimani dibunuh di Irak oleh drone Amerika Serikat pada 3 Januari 2020. Ia adalah penduduk asli Kerman yang dimakamkan di Astana Para Syuhada.

Wakil Gubernur Provinsi Kerman, Rahman Jalali, memastikan bahwa kedua ledakan di Astana Para Syuhada sebagai ulah para teroris.

Pemimpin Spritual Iran Ayatollah Khamenei menyatakan Iran akan menuntut keadaan kepada para pelaku serangan itu.

"Musuh-musuh keji nan kriminal bangsa Iran sekali menciptakan tragedi yang membuat sejumlah orang mati syahid," kata Khamenei seperti dikutip kantor berita IRNA pada Kamis (4/1/2024).

Ayatollah Khamenei mengatakan bahwa para pelaku /pasti akan mendapat hukuman yang adil dan balasan keras atas tragedi yang diakibatkannya.

Sementara itu, laman harian Inggris, The Guardian, mengungkapkan serangan itu terjadi saat Timur Tengah tengah dalam situasi genting.

Situasi-situasi genting meliputi pertempuran sengit antara Hamas dan Israel yang terus berkecamuk di Gaza.

Load More