Riki Chandra | MataMata.com
Ilustrasi onani. [Dok.Istimewa]

Matamata.com - Video seorang pria diduga onani di depan seorang bule yang sedang membuat video atau ngevlog di sebuah masjid, viral di media sosial. Peristiwa itu ternyata di Masjid Nurul Islam Koto Kayu Jao atau Masjid Tuo Kayu Jao di Nagari (Desa) Batang Barus, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).

Bule ini awalnya kagum dengan keindahan bangunan masjid tertua di Sumbar itu. Ia pun mengeksplore melalui video. Namun, baru memasuki gerbang masjid, ia lalu dihampiri oleh seorang pria bertopi.

Si bule sempat menanyakan nama pria itu sembari berjalan ke halaman masjid. Namun pria ini tak menghiraukan, malah menyampaikan perkataan kotor dalam bahasa Minang.

Tak hanya itu, si pria yang terus mengikuti bule ini malah memasukkan tangannya ke dalam celana. Dalam video tersebut, tampak pria ini sedang Masturbasi.

"Ini apa (maksudnya)" kata bule sambil geleng-geleng kepala.

"No, please don't touch me," tambah bule ini karena merasa risih setelah si pria mencoba menggapai tangannya.

Menyikapi vidio itu, Plt Wali Nagari (Kepala Desa) Batang Barus, Syafri Anton, mengaku kaget dengan viralnya video wisatawan mancanegara itu karena mendapat perlakuan yang tidak mengenakan. Apalagi, terjadi di area masjid tertua di Sumbar.

Namun Anton menduga, pria yang ada di dalam video memiliki keterbelakangan mental. Ia juga memastikan bahwa pria tersebut bukan warganya.

"Keterbelakangan mental sepertinya. Dia juga bukan warga situ. Sebelumnya tidak pernah terlihat di nagari kami. Kami tidak tahu, kemungkinan orang gangguan mental yang kebetulan lewat," katanya, Kamis (4/1/2023).

Anton menyebutkan lokasi masjid tua itu berada persis di pinggir jalan. Sehingga, bisa saja si pria dalam video itu kebetulan lewat lalu masuk ke area masjid.

"Kami rasa kebetulan saja ada di sana, di depan masjid jalan umum, pas ada bule juga di sana. Mungkin karena bule, juga dia ada di sana," imbuhnya.

Ia sangat menyayangkan insiden ini terjadi, apalagi yang mengalami wisatawan mancanegara. Peristiwa ini sangat mencoreng daerahnya.

"Ini mencoreng nama kampung dan masjid tua ini. Sangat disayangkan kejadian ini, padahal bule itu mempromosikan masjid tua," ujarnya.

Anton berharap kejadian ini tak terulang. Ia juga meminta bagi wisatawan agar dapat menemui pengurus masjid atau warga lokal untuk mendampingi.

"Kalau dapat ke depan ada yang mendampingi, baik dari pengurus masjid atau warga setempat," pungkasnya. (SuaraSumbar.id)

Load More