Matamata.com - Tim pemenang Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) berupaya meraih suara besar di pulau Jawa, tak terkecuali Jawa Tengah. Hal itu dilakukan sebagai upaya merangsek daerah yang disebut-sebut sebagai basis dukungan PDI Perjuangan dengan istilah kandang banteng.
Jubir Tim Pemenangan AMIN, Usamah Abdul Aziz mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyasar ke anak muda untuk lihai menggunakan media sosial serta internet.
Bukan tanpa alasan, anak muda yang lebih mudah memahami digitalisasi saat ini dianggap mampu menjaring dan mempersuasi rekan lainnya untuk menentukan pilihan mereka.
"Yang saat ini diperlukan itu gerakan langsung secara tatap muka," ujar Aziz dikutip, Minggu (7/1/2024).
Ia menjelaskan bahwa program tersebut direncanakan akan berlangsung selama 26 hari dengan menyasar warga yang tidak memiliki jaringan internet dan juga tidak mempunyai media sosial.
Menurut dia, gerakan tersebut diharapkan dapat menjangkau kalangan bawah, agar bisa mengetahui program, visi, misi, dan gagasan pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
"Kalau dari teman-teman ubah bareng ini akan bergerak dengan ekspedisi perubahan. Mereka bergerak dari Banten sampai ke Jawa Timur, selama 26 hari tanpa henti," tuturnya.
Tak hanya di Jawa Timur, titik daerah di Jawa Tengah juga menjadi sasaran tim pemenangan untuk mendulang lebih banyak suara. Anies-Muhaimin berusaha kembali meyakinkan masyarakat dengan gerakan perubahannya.
Ia menambahkan, saat ini di media sosial sudah semakin tumbuh gerakan untuk mendukung pasangan AMIN, dan bahkan apa yang disampaikan terus menjadi pembicaraan oleh warganet.
Seperti dukungan fans K-pop yang beberapa waktu lalu trending di media sosial. Meski ada dukungan dari dunia maya, hal itu juga belum sepenuhnya menjamin AMIN mencapai elektabilitas yang besar.
Di sisi lain, dalam berkampanye, Anies Baswedan juga terus mengenalkan serta menawarkan misi perubahan besar untuk Indonesia ke depan. Sebagai kubu oposisi terhadap pemerintah saat ini, beberapa kebijakan juga tak sepenuhnya didukung paslon nomor urut 1 ini.
Sebelumnya, gerilya Anies-Muhaimin ke Jawa Tengah tak membuat Ganjar Pranowo khawatir. Mengingat Jateng sebagai lokasi dengan basis dukungan terkuat dari PDIP sejak Pemilu 2014 dan 2019.
Bahkan Ganjar menyebutkan bahwa Jateng merupakan kandang banteng yang harus dijaga betul oleh para kadernya. Meskipun, dukungan PDI Perjuangan sendiri disebut terpecah setelah tudingan campur tangan Jokowi terhadap Pilpres 2024 dengan dukungannya ke Prabowo.
Terlepas dari itu, Jawa Tengah dianggap masih memiliki peluang untuk memenangkan dua paslon baik paslon nomor urut 1 dan 2.
Berita Terkait
-
Prabowo di Munas PKS: Saya Tak Simpan Dendam pada Anies
-
Festival Layang-Layang Internasional Siap Ramaikan Semarang, Diikuti 13 Negara
-
Anies Baswedan Jenguk Tom Lembong di Rutan Cipinang Usai Kabar Abolisi dari Presiden
-
Ganjar Nilai Vonis Hasto Cerminkan Kebijaksanaan Hakim
-
Ucapan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Anies Baswedan Viral Lagi, Auto Diprotes: Masuk Politik Aja
Terpopuler
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025
-
Bupati Aceh Timur Minta Hunian Darurat untuk Korban Banjir Lokop
Terkini
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025
-
Bupati Aceh Timur Minta Hunian Darurat untuk Korban Banjir Lokop