Baktora | MataMata.com
Capres nomor 1, Anies Baswedan memberi peparan, saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). (Instagram/@prabowo)

Secara umum, warganet lebih tertarik pada aspek penampilan, suasana, dan jalannya debat dibandingkan dengan substansi gagasan para kandidat. Anies Baswedan diapresiasi karena dianggap menguasai panggung, membuat Prabowo terpaksa melakukan klarifikasi secara berulang.

"Meskipun ada yang menganggap serangan Anies terlalu berlebihan dan personal, mayoritas warganet melihatnya sebagai strategi efektif untuk menyerang lawan," ujar dia.

Rustika menilai bahwa Anies memahami baik psikologi rivalnya dan karakter pemirsa. Warganet lebih memperbincangkan situasi panggung yang memanas sejak awal debat.

Prabowo, di sisi lain, mulai terlihat emosional sejak pemaparan visi dan misi, menambah daya tarik perbincangan warganet. Sentimen negatif terhadap Prabowo mencapai 47 persen, tertinggi dibandingkan Anies (36 persen) dan Ganjar (25 persen).

Warganet mengkritik Prabowo yang dinilai selalu berkilah ketika diminta data terkait pertahanan oleh Anies maupun Ganjar.

Dari hasil pemaparan tersebut, Anies Baswedan memang dinilai perlu menguasai panggung ketika dalam debat dan juga mengamankan pendukungnya di luar kampanye nanti.

Yang paling penting, menurutnya adalah bagaimana Anies mempertahankan visi misi yang ia bawa sejak awal. Termasuk kepiawaiannya dalam menyiapkan data di debat terakhir capres nanti.

Load More