Baktora | MataMata.com
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat membagikan makanan ringan kepada warga. (Instagram/@prabowo)

Berlanjut ke Pilpres 2014, tak dipungkiri saat itu Joko Widodo (Jokowi) memiliki daya tarik sendiri. Kedekatannya dengan masyarakat menjadi senjata yang cukup baik untuk mendulang suara hingga menang pada Pilpres 2014 itu. Prabowo Subianto yang menjadi lawannya saat itu hanya gigit jari.

Kampanye Jokowi memang banyak menyentuh soal kedekatan masyarakat. Bukan tanpa alasan, kebijakan dan cara memimpin Kota Solo waktu itu mendapat dukungan penuh masyarakat.

Maju di Pilpres 2014, gaya kampanye Jokowi memang berbeda dari kandidat lain. Gaya membagikan bingkisan pun juga terlihat lebih berbeda dibanding pendahulu sebelumnya.

Jokowi kerap melempar bingkisan berupa kaus ke masyarakat ketika terjadi kerumunan dari mobil yang ia tumpangi. Hal itu terus berlanjut di kampanyenya termasuk ketika resmi menjadi presiden RI.

Namun satu hal yang perlu diketahui, di momentum lain, ketika tak ada kerumunan, mantan Wali Kota Solo tersebut membagikan kaus dengan cara yang lebih santai dengan membagikan dari tangan ke tangan tanpa dilempar-lempar.

Hal ini dianggap menjadi daya tarik sendiri bagi sebagian pejabat lain. Tak hanya Jokowi, beberapa kepala daerah termasuk menteri juga mengadopsi cara ini ketika terjadi kerumunan orang.

Bukan tanpa alasan, bagi-bagi dengan cara melempar ini memang kerap ditemui di masyarakat. Budaya ini bahkan kerap ditemui di Pulau Jawa, salah satunya saat sekaten atau saat Maulid Nabi Muhammad SAW.

Penghormatan ini kadang dirayakan sejumlah kerajaan Jawa seperti Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo dan juga Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Gunungan yang berupa hasil bumi dan olahan makanan disusun mengerucut dan di akhir acara akan direbutkan oleh masyarakat. Tak jarang salah satu orang yang berada di atas gunungan tersebut melempar hasil olahan bumi itu ke kerumunan.

Load More