Tinwarotul Fatonah | MataMata.com
Kartika Putri

Matamata.com - Puisi Sukmawati Sukarnoputri yang dibacakan di Indonesia Fashion Week menjadi kontroversial hingga mendapat banyak komentar, satu di antaranya artis Kartika Putri.

Kartika Putri mengomentari beberapa poin penting dari rangkaian puisi berjudul 'Ibu Indonesia'.

Melalui akun Instagramnya, Kartika mengunggah 10 slide yang berisi pandangannya terkait puisi tersebut.

Baca Juga:
3 Poin Curhat Disya Rosa Mengaku Dihamili Enji Eks Ayu Ting Ting

Ia pun menegaskan kalau komentarnya tidak ada maksud semakin membuat panas keadaan.

Apa yang dituliskannya sebatas keinginannya untuk meluruskan hal yang menurutnya tidak pantas atau tidak seharusnya, tanpa mengurangi rasa hormat dan saling menghargai.

Berikut ini 6 poin penting yang Kartika Putri komentari.

Baca Juga:
Bianca Jodie Bikin Single Bareng Arsy Putra Yovie Widianto

1. Tak tahu syariat Islam

Soal pernyataan dalam puisi itu yakni 'aku tak tahu syariat Islam', Kartika pun menyarankan kepada siapa pun itu jika tak tahu syariat Islam maka lebih baik mencari tahu atau lebih baik diam.

Sikap di atas dirasa menjadi sikap yang lebih bijak menurutnya.

2. Membandingkan konde dan cadar

Kartika kurang setuju kalau ada yang membandingkan konde dengan cadar.

Apalagi dengan pernyataan bahwa konde lebih cantik dari cadar.

Baginya cadar bukanlah soal perkara kecantikan tetapi anjuran dalam agama yang dianutnya.

Bahkan dirinya juga melampirkan penjelasan soal manfaat mengenakan cadar.

3. Kesucian seorang wanita

"Gerai tekukan rambutnya suci, sesuci kain pembungkus ujudmu."

Kartika berkomentar jika dalam agamanya kesucian wanita muslimah adalah dengan menjaga kehormatannya.

Soal rambut suci yang dimaksud dalam puisi tersebut, bagi Kartika itu adalah aurat yang harus dijaga dengan ditutupi.

Ia pun memberikan penjelasan soal dosa membuaka aurat di Islam.

4. Kecantikan asli wanita Indonesia

Menurut Kartika kecantikan wanita asli bangsa kita (Indonesia) adalah akhlak mulianya yang dapat menyelamatkan negeri tercinta ini.

5. Soal azan

Ia mengungkapkan bahwa azan bukanlah seni suara yang di mana harus merdu melainkan panggilan dari Allah kepada hamba-Nya untuk mengerjakan salat.

Pun ia menjelaskan lebih detain soal azan.

"Seluruh umat Islam (laki-laki, tamyiz dan berakal sehat) dibolehkan melantunkan azan tepat pada waktunya dengan suara yang keras bukan wajib merdu karena ingat ini panggilan Allah bukan pentas tarik suara," tulis Kartika Putri.

6. Cinta dan hormat kepada ibu Indonesia

Satu-satunya pernyataan dalam puisi tersebut yang disetujui Kartika Putri.

Kartika pun mengajak semuanya agar tidak menghilangkan adab sebagai bangsa Indonesia yang terkenal akan santunnya budaya saling menghormati, menghargai perbedaan suku, agama dan menyayangi sesama tanpa membeda-bedakan.

7. Islam bukan budaya tetapi agama

Dikomentar terakhirnya, Kartika sekali lagi menegaskan bahwa Islam bukan budaya melainkan agama.

Sehingga Islam tidak bisa dibandingkan dengan budaya yang ada di Indonesia.

"Buatlah karya tanpa membandingkan cukup dengan menceritakan keindahan budaya dan tanah air tercinta kita," tulisnya.

Matamata.com/Tinwarotul Fatonah

Load More