Rendy Adrikni Sadikin | MataMata.com
Ilustrasi pelakor (Pixabay)

Matamata.com - Pelakor. Istilah atau julukan ini mungkin begitu lekat di telinga publik, terutama pengguna jagat maya, beberapa tahun belakangan ini.

Cerita-cerita mengenai sosok pelakor ini membombardir publik, terutama para pengguna media sosial alias netizen.

Sebutan pelakor ini pun ditujukan kepada perempuan yang dinilai bertanggung jawab merusak hubungan pernikahan pasangan suami istri.

Kebencian atas pelakor kerap diekspresikan netizen menanggapi cerita yang kerap disebar di media sosial, baik itu dalam bentuk gambar maupun teks.

Nelly Martin, seorang ahli linguistik dari Auckland University of Technology, menilai retorika pelakor ini timpang karena menitikberatkan pada kesalahan perempuan, bukan laki-laki.

"Sebagai peneliti linguistik saya ingin mengangkat satu masalah dari penggunaan istilah “pelakor” dalam percakapan mengenai perselingkuhan, yakni istilah ini digunakan untuk menyalahkan dan mempermalukan perempuan dan sama-sekali tidak menyalahkan laki-laki yang melakukan perselingkuhan. Dalam konteks ini, istilah pelakor perlu dianalisis secara kritis," tulis Nelly Martin seperti dikutip dari laman situs Theconversation.com, Senin (16/4/2018).

Secara kebahasaan, menurut Nelly, istilah pelakor meminggirkan perempuan.

"Kerapnya istilah ini digunakan dalam cerita di media sosial dan dalam pemberitaan tanpa didampingi istilah yang sepadan untuk pelaku laki-laki, menunjukkan bahwa istilah ini seksis," tulis Nelly.

Dan, penggunaan istilah pelakor tersebut tidak dibarengi dengan julukan serupa untuk para laki-laki yang tidak setia terhadap pasangannya.

Ini, menurut Nelly, menunjukkan kecenderungan masyarakat kita yang hanya menyalahkan perempuan dalam sebuah perselingkuhan, meski jelas dibutuhkan dua orang untuk itu.

"Kita perlu ingat fakta bahwa (setidaknya) ada dua pihak yang terlibat perselingkuhan," tulis Nelly.

Tudingan pelakor di kalangan artis

Selebritas menjadi salah satu sasaran empuk para netizen ketika mereka memperlihatkan sedikit kecacatan dalam kehidupannya.

Maklum, sebagai figur publik, sosok selebritas kerap menjadi role model yang senantiasa diharapkan netizen untuk selalu tampil sempurna.

Wajar saja, istilah pelakor ini dengan mudah dilayangkan netizen ketika melihat ada sejumlah artis yang dituding merebut suami orang.

Tentunya, masih terngiang di ingatan kita tentang rekaman video yang memperlihatkan sosok artis Jennifer Dunn dilabrak oleh sesosok gadis muda di sebuah pusat perbelanjaan.

Rekaman video tersebut tersebar di dunia maya, termasuk melalui akun gosip di Instagram, hingga menuai banyak komentar dari para netizen.

Sosok gadis muda berwajah cantik tersebut bernama Shafa Aliya Haris, putri dari pasangan Sarita Abdul Mukti dan Faisal Haris.

Dalam rekaman video itu, terlihat Shafa Haris mendatangi Jennifer Dunn ketika mengantre di sebuah gerai di pusat perbelanjaan.


Jennifer Dunn/Suara.com

Tanpa basa basi, Shafa pun menjambak rambut panjang Jennifer Dunn. Orang-orang di sekeliling mereka tampak bengong melihat konflik itu.

Gara-gara dijambak, Jennifer Dunn pun sempat tersungkur di depan orang banyak.

"I hate you so much," teriak Shafa Aliya kepada sosok Jennifer Dunn.

Ketika itu Shafa Aliya pun menghardik Jennifer Dunn dan mempertanyakan alasan kenapa perempuan cantik itu tega merebut ayahnya.

Gara-gara rekaman video, istilah pelakor kembali ramai diperbincangan. Serangan bertubi-tubi netizen menghakimi Jennifer Dunn sebagai pelakor.

Sejak rekaman tersebut beredar, Jennifer Dunn resmi menyandang status pelakor yang disematkan oleh para 'hakim-hakim' di dunia maya.

Jennifer Dunn pun dituding merebut suami Sarita Abdul Mukti yang diketahui bernama Faisal Haris.

Faisal pun bukan orang biasa. Dia sempat menjabat sebagai Vice President Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI) pada 2015 - 2016.

Bukan cuma itu, dia juga merupakan pengusaha di bidang properti dan merupakan CEO sebuah perusahaan mobil mewah.

Sarita, dalam wawancaranya dengan infotainment, mengaku mengetahui hubungan suaminya dengan Jennifer Dunn sejak Desember 2016.

“Dia kayak terhipnotis, dia melepas saya dan anak-anak pergi ke luar negeri hidup jauh dari dia itu bukan dia banget," ungkap Sarita.

Setop istilah pelakor

Waktu berlalu, Jennifer Dunn ditangkap polisi atas dugaan kepemilikan 0,6 gram sabu di kediamannya yang berlokasi di kawasan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Meski sempat hilang, isu pelakor tersebut menyeruak kembali ketika muncul desas desus kunjungan Faisal Harris ke Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Dugaan itu dihembuskan oleh Sarita Abdul Mukti, istri sah Faisal Harris.

"Setiap malam jenguk. Laki-lakinya (Faisal Harris) kalau malam masih suka ke penjara untuk besuk. Jari buat apa saya berbagi cinta," kata Sarita Abdul Mukti di kawasan Kapten P. Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, seperti dikutip Suara.com.

Namun keterangan itu dibantah Pieter Ell, pengacara Jennifer Dunn.

"Saya mendapat kuasa dari keluarga dan juga dari Jennifer Dunn untuk protes keras pernyataan kepada pihak-pihak tertentu yang memfitnah dan menuding klien kami menerima tamu setiap malam. Itu fitnah yang luar biasa," tutur Pieter Ell di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.


Jennifer Dunn/Suara.com

Selain itu, Jennifer Dunn pun membantah istilah pelakor yang ditudingkan publik kepadanya.

Keluarga besar meminta kepada publik agar cap sebagai pelakor atau perebut laki orang yang melekat di diri Jennifer Dunn segera dihilangkan. Alasannya, Jennifer dan Faisal Harris telah menikah.

"Istilah pelakor harap dihentikan. Mengapa? Ternyata benar bahwa Jennifer Dunn dan Faisal Harris adalah suami istri. Dan dibuktikan dengan surat, dan saya sudah melihatnya," kata kuasa hukum Jennifer Dunn, Pieter Ell saat menggelar jumpa pers di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (10/4/2018).

Lebih lanjut kata Pieter, pernikahan Jennifer dan Faisal dilakukan dua tahun lalu, tepatnya pada 9 Desember 2016. Ibunda Jennifer juga mengakui adanya pernikahan itu.

"Orangtua dari Jennifer Dunn sendiri menegaskan bahwa anaknya dipinang oleh Faisal Harris secara resmi," ujar Pieter.

Dengan demikian, Pieter meminta agar jangan ada lagi pihak-pihak yang memakai cap pelakor dan mengarah kepada kliennya.

"Diharapkan tidak menimbulkan dampak hukum bagi pihak-pihak tertentu yang menyebarkan infromasi atau cerita tentang pelakor," katanya.

Jennifer Dunn bukan yang pertama

Jennifer Dunn bukan artis pertama yang mendapatkan cap sebagai perebut laki orang alias pelakor dari netizen.

Ada sederet artis yang dikecam netizen karena dituding merebut suami orang lain.

Meski demikian, isu tersebut berlalu. Bahkan, artis-artis yang dituding pelakor tersebut sudah bahagia dengan pasangannya masing-masing.

Load More