Matamata.com - Terpilihnya Iqbaal Ramadhan sebagai Minke dalam film Bumi Manusia menuai pro dan kontra di kalangan netizen.
Banyak yang menilai Iqbaal mampu menjiwai karakter Minke. Namun tak sedikit yang meragukan. Bahkan pemilihan Iqbal dipandnag hanya berdasarkan sisi komersil saja.
Seperti yang diketahui publik, awal 2018 karakter Dilan dalam film "Dilan 1990" yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan sukses besar. Hal ini membuat banyak orang, khususnya remaja putri jatuh hati pada sosok Iqbal Ramadhan.
Sejak saat itu fansnya semakin besar dan kuat.
Namun rupanya Hanung Bramantyo, selaku sutradara Bumi Manusia mengaku pemilihan semua pemain termasuk Iqbaal sudah dipikirkan matang-matang.
Menurutnya, gaya dan sifat Minke yang ada dalam novel karya Pramoedya Ananta Toer tersebut sangat cocok dengan Iqbaal.
Dilansir dari Suara.com, Hanung mengatakan tokoh Minke maupun Annelies masing-masing berumur 20 dan 17 tahun. Tidak jauh beda dengan umur Iqbaal dan Mawar De Jongh, pemeran Annelies.
"Jadi memang anak-anak muda. Pak Pram berbicara gejolak anak-anak muda. Tokoh Minke tumbuh seiring sejarah perjuangan Bangsa Indonesia sampai kemerdekaan," kata Hanung Bramantyo dalam jumpa pers di Desa Gamplong, Sleman, Yogyakarta, Kamis lalu.
Dengan menggunakan pemain anak muda, menurutnya akan lebih mudah menghidupkan tokoh itu.
Dalam novel Bumi Manusia, Minke digambarkan sebagai seorang pemuda Jawa yang cerdas, tenang dan bijaksana.
Karena merupakan anak seorang Bupati, Ia mendapatkan akses untuk bersekolah di HBS, yang biasanya hanya dihuni murid keturunan Eropa.
Tidak mengikuti jejak ayahnya, Minke malah lebih memilih menjadi pemuda merdeka yang menyerukan pemikirannya di surat kabar menggunakan nama pena Max Tollenaar.
Dalam cerita yang berlatar belakang era pemerintahan Hindia Belanda itu, Minke merupakan sosok pemuda revolusioner yang berani melawan untuk mendapatkan haknya.
Pengalamannya belajar di Amerika selama dua tahun, membuat Iqbaal merasa bisa memahami upaya Minke.
Iqbaal pun menganggap keberanian Minke mempertahankan budayanya setidaknya mirip dengan apa yang dilakukannya kini.
Meski menempuh pendidikan di Amerika Serikat, Iqbaal tetap bangga pertahankan budaya Tanah Air.
"Minke sosok berani dan karismatik yang berani melawan demi budayanya. Itu penting untuk Indonesia saat ini. Indonesia sudah terbawa roots globalisasi. Jadi kita jangan terbawa. Mau udah terbawa arus globalisasi, tapi lo harus tetap menjadi orang Indonesia mengusung budaya Indonesia," kata Iqbaal.
Berita Terkait
-
Debut Iqbaal Ramadhan Jadi Produser, Ini Sinopsis Film Perayaan Mati Rasa
-
Ada Asnawi Mangkualam, Ini 10 Pria yang Pernah Dekat dengan Steffi Zamora
-
8 Potret Wisuda Iqbaal Ramadhan dari Monash University, Gayanya Kece Badai
-
Nyanyi Lagu Justin Bieber Pakai Syal Palestina, Iqbaal Ramadhan Minta Maaf
-
Suara Iqbaal Ramadhan Banjir Nyinyiran Saat Nyanyi Di Panggung: Ganteng Menutupi Segalanya
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Bandit Tayang Perdana di JAFF 2025: Drama Aksi tentang Pelarian & Balas Dendam
-
Bukan Sekadar Nostalgia: Ini 3 Alasan Setting Film 'Rangga & Cinta' Tetap di Tahun 2000-an
-
LAKON Indonesia Membawa Warisan dan Inovasi ke Panggung Utama Osaka World Expo
-
Siapa Rachquel Nesia? Aktris Muda yang Baru Resmi Menikah dengan Kevin Royano
-
Tak Perlu Bingung, Ini 5 Tips Mengunjungi Universal Studio Japan Saat Peak Season