Matamata.com - 'Kangen', 'Kamulah Satu-satunya', 'Restoe Boemi' hingga 'Cukup Siti Nurbaya'. Deretan lagu milik band Dewa 19 itu tentunya karib di telinga publik generasi 90-an.
Di dekade tersebut, Dewa 19 memang mengalami kejayaan. Lagu-lagunya seolah menyuarakan jeritan hati anak muda di masa itu. Ada cinta, ada katarsis di dalamnya.
Lagu 'Kangen', misalnya. Siapa yang tidak terlena mendengar petikan gitar di awal lagu itu. Lirik cintanya memang menye-menye. Tapi, nuansa rock membuat lagu itu mengisi adrenalin di relung hati para pejantan.
Baca Juga:
4 Fakta Edward Akbar, Keponakan Tamara Bleszynski
Dengar saja reff lagunya yang menunjukkan ketidakberdayaan seorang laki-laki kala mencintai seorang wanita. Pria di lagu itu rindu, kangen ingin bertemu sang pujaan.
''Semua kata rindumu semakin membuatku, tak berdaya, menahan rasa ingin jumpa. Percayalah padaku akupun rindu kamu. Ku akan pulang, melepas semua kerinduan, yang terpendam,'' demikian penggalan lirik 'Kangen' yang termaktub dalam album pertama Dewa 19. Lagu tersebut seolah menjadi milestone bagi musik band tersebut.
Dari lirik itu, kita disajikan sebuah katarsis. Pelepasan emosi bagi pria-pria yang merindukan wanita pujaannya. Nuansa cinta itu dibalut dengan musik rock. Dengar saja raungan gitar Andra di tengah lagu tersebut. Melodi gitarnya seolah memutus rantai kontemplasi pria yang merindu.
Nah, di balik lagu tersebut, ada sosok jenius bernama Ahmad Dhani. Pria kelahiran Surabaya 26 Mei 1972 itu merupakan frontman sekaligus pemain kibor dari Dewa 19. Bukan cuma itu, Ahmad Dhani pun mencipta hampir seluruh lagu-lagu hits Dewa 19.
Musikalitas yang jauh melebihi batas, namun diiringi arogansi yang cukup bikin publik geleng-geleng. Mungkin seperti itulah persepsi publik. Ucapannya kadang bikin publik mengurut dada.
Baca Juga:
Ingat dengan Almira 'Punk in Love', Begini Kabarnya Sekarang
Soal arogansi, Dhani pun tidak menampik sifat itu ada dalam dirinya. Bahkan, dia mengatakan sifat arogannya merupakan turunan. Bawaan DNA, katanya.
Dhani, dalam sebuah wawancara pada 9 April 2008 silam, menggelontorkan perumpamaan bahwa ciri bangsa besar yakni banyak manusia arogannya.
"Menurut saya Soekarno lebih arogan, Mohammad Ali juga lebih arogan. Mungkin aku urutan ke-100 sekian dari mereka. Dan itu adalah turunan, DNA. Dan julukan semacam itu sama sekali tidak mengganggu. Itu (arogan) hanya bawaan aja, tidak bisa direncanakan dan dihindari. Seorang yang pemarah, sabar, poligami itu adalah turunan. Justru ciri khas bangsa yang besar adalah banyak manusia arogannya," ujar Dhani dalam sebuah wawancara.
Baca Juga:
5 Fakta di Balik 'Minions', Marcus Gideon-Kevin Sanjaya
Tidak bisa dipungkiri, Dhani memang jenius. Bak Midas, apapun yang disentuhnya menjadi sebuah karya menakjubkan. Bukan cuma di Dewa 19, Ahmad Dhani pun berperan dalam mengorbitkan sejumlah musisi ke gerbang kesuksesan.
Mereka yang 'berutang' pada Ahmad Dhani dan pernah merasakan tangan dingin pendiri Republik Cinta Management itu yakni Reza Artamevia, Pinkan Mambo, Mulan Jameela, hingga Tata Janeeta.
Nama Ahmad Dhani pun tak lepas dari jeratan kontroversi. Pada April 2005, dia sempat berseteru dengan organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam. Ketika itu, simbol di album Dewa menjadi soal.
Soal itu berujung laporan polisi yang dilayangkan pihak FPI pada 25 April 2005. FPI menilai sampul album Laskar Cinta milik Dewa 19 dinilai bermuatan kaligrafi berbunyi 'Allah'. Simbol itu, menurut FPI, tidak pantas dicantumkan pada album Dewa.
Namun, perseteruan itu hanya sebentar. FPI dan Dewa menyudahinya. Dewa akhirnya merevisi simbol itu dan mencetak ulang sampul album Laskar Cinta.
Belakangan ini, kita kerap melihat Ahmad Dhani bukan lagi sebagai musisi, melainkan politisi. Dia serius. Terlihat dari pencalonannya sebagai anggota legislatif oleh Partai Gerindra pada 2019 nanti untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur I yang meliputi wilayah Surabaya dan Sidoarjo.
Benih-benih ketertarikan Ahmad Dhani di dunia politik sejatinya sudah ada sejak tahun 1998 silam. Ketika itu, reformasi berkobar. Ahmad Dhani, melalui grupnya Ahmad Band, menyuarakan kebenciannya pada rezim yang saat itu dipimpin Presiden ke-2 RI Soeharto.
Satu-satunya album band tersebut, yakni Ideologi Sikap Otak dirilis tepat pada 1998. Isi album tersebut bukan cuma cinta. Tapi, juga jeritan Ahmad Dhani yang menentang penguasa.
Simak saja lagunya yang berjudul 'Distorsi'. Lirik-liriknya keras. Dengan raungan gitar distorsi, lagu itu sarat sindiran terhadap praktik korupsi kolusi dan nepotisme yang menjangkiti pemerintah saat itu.
''Setiap hari mabuk. Ngoceh soal politik. Setiap hari korup. Ngoceh soal krisis ekonomi,'' demikian nukilan dari lirik lagu tersebut.
Ketika Joko Widodo menjabat sebagai presiden, Ahmad Dhani seolah menempatkan dirinya di sisi oposisi. Sindiran demi sindiran. Komentar pedas dilayangkan Ahmad Dhani di masa pemerintahan Jokowi.
Sempat, Ahmad Dhani berkicau berjanji akan memotong kemaluan jika Jokowi menang atas Prabowo Subianto. Kicauan itu dilontarkan melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya di tengah hingar bingar pemilihan presiden 2014.
''Saya akan potong kemaluan saya kalau Jokowi menang dari Prabowo Subianto!! Itu sumpah saya!!'' demikian bunyi kicauan Ahmad Dhani melalui akun Twitter miliknya pada 23 Juni 2014.
Namun, Ahmad Dhani membantahnya. ''Nggak ada kayak gitu-gitu. Kemaluan saya sangat saya cintai. Ngapain saya nazar-nazarin,'' kata Ahmad Dhani di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih Raya, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Suara.com, Senin (21/7/2014).
Dhani berdalih kicauannya dicapture seseorang tak bertanggungjawab kemudian diedit dengan program photoshop. ''Sahabat saya aja percaya itu saya yang nulis. Hampir tiap ketemu itu mulu yang dibahas,'' Dhani dengan mimik wajah yang kesal.
Sejumlah media yang pernah memuat berita itu pun dilaporkan Dhani ke Dewan Pers. Setidaknya dia itu mengaku melaporkan 17 situs online yang terdiri dari forum dan portal berita.
Menjelang Pemilihan Presiden 2019, Ahmad Dhani seolah menjadi martir. Bersama mantan penyanyi Neno Warisman, dia menyerukan gerakan #2019GantiPresiden.
Di Surabaya, Minggu (26/8/2018), Ahmad Dhani dikepung. Saat itu dia berada di hotel hendak menuju lokasi deklarasi gerakan #2019GantiPresiden. Namun, keberangkatan tertahan lantaran ada sejumlah orang berdemonstrasi di depan hotel tempatnya menginap.
Nah, ketika digedor, Ahmad Dhani pun sempat mengunggah rekaman video. Video itu diunggah ke akun jejaring sosial Instagram miliknya.
Dalam videonya, Ahmad Dhani merasa bingung, karena didemonstrasi padahal hanya musisi, bukan penguasa.
Di video tersebut, Ahmad Dhani santai duduk di lobi hotel bersama beberapa rekannya. Di situ, suami penyanyi Mulan jameela ini menceritakan situasi dirinya yang tak bisa keluar hotel karena dihadang ratusan pengunjuk rasa.
''Hari ini saya dihadang, nggak bisa keluar hotel. Ditahan polisi saya, didemo oleh seratus orang. Aneh juga ya, biasanya yang didemo itu kan presiden, menteri, kapolri. Ini musisi di demo. Sudah gitu musisi yang nggak punya backing polisi, nggak punya backing tentara,'' tutur Ahmad Dhani dengan santai.
''Kita ini kan oposisi, aneh ya. Ini yang mendemo yang membela penguasa, lucu. Ini idiot-idiot, mendemo orang yang tidak berkuasa,'' lanjutnya.
Di ujung rekaman video, Ahmad Dhani menyampaikan permintaan maaf kepada rekan-rekannya karena urung mengikuti deklarasi gerakan 2019 Ganti Presiden di Surabaya.
''Jadi saya ini nggak bisa keluar. Mohon maaf kepada teman-teman yang deklarasi saya nggak bisa keluar dihadang sama polisi. Polisinya membiarkan dua jam. Dua jam demonya dibiarin saya nggak bisa keluar.''
''Saya kan takut, kalao saya keluar saya marah saya habisi semua kan repot.Jadi saya ngalah saja. Ngalah nunggu di sini. Jadi maaf kepada teman-teman yang lagi nunggu di deklarasi,'' tutup Ahmad Dhani.
Kerinduan ini seolah membuncah dan terlontar dari publik yang menyaksikan pagelaran Prambanan Jazz 2018, tempat Dewa 19 dan Ahmad Dhani menggelar reuni hingga memuaskan dahaga para Baladewa--sebutan bagi penggemar Dewa 19.
Seperti dikutip dari Guideku.com, lagu demi lagu yang dibawakan Dewa 19 disambut antusias penonton. Mereka membentuk koor. Seolah penonton terlempar ke masa kejayaan Dewa 19.
Dan, koor massal tak terkendali ketika 'Kangen' berkumandang di langit Prambanan. Seolah, koor ini menjadi ajakan untuk Ahmad Dhani agar kembali menjadi legenda di dunia musik. Tidak terpengaruh oleh hingar bingar politik.
Jeritan hati para Baladewa ini juga termaktub dalam channel Youtube Aquarius Musikindo--label Dewa 19 dan Ahmad Band saat itu--ketika mengunggah video lirik lagu 'Sudah', sebuah nomor cinta dari Ahmad Band.
Akim Maulana, misalnya. Dia mengakui kejeniusan Ahmad Dhani. Terlepas dari segala kontroversi, tak dapat dipungkiri Ahmad Dhani merupakan musisi cerdas.
''Inilah Dhani, di luar semua kontroversinya, dia adalah musisi cerdas. Hampir semua lagunya hits. Zaman 97-98 mana ada musisi yang bikin lagu kayak gini,'' ujar Akim Maulana.
Pun demikian komentar menohok dari Gige Gie, ''Setop kegilaanmu Dhan. Berkaryalah seperti dulu lagi.''
Berita Terkait
-
Bergaya Ala Anak 90-an dengan Sahabat, Penampilan Safeea Ahmad Jadi Sorotan
-
Raja Dangdut sampai Gelagapan! Cuma Ahmad Dhani Berani Cecar Masalah Ini ke Rhoma Irama
-
Virzha Gelar Pernikahan Tertutup, Ini Sosok Sausan Sabrina Istrinya
-
7 Potret Virzha Resmi Menikah dengan Sausan Sabrina, Momen Ijab Kabul Jadi Sorotan
-
Bucin ke Tissa Biani, Dul Jaelani Sesumbar Ada Seribu Wanita yang Ingin Dekat Dengannya
Terkini
-
Hari Pertama Tayang, Film Danyang Mahar Tukar Nyawa Hadiri Lebih Dari 800 Show Bioskop dengan Promo Spesial
-
Rizky Febian dan Mahalini Ramaikan Konser Lifetime Tribute To Chrisye
-
Konser Mozart dari Madras, AR Rahman Pindah Lokasi dari Candi Prambanan ke Jakarta
-
Lewat Event Wonderlab, Genexyz Membuka Portal di Jakarta ke Dunia Baru
-
Jadi Bridesmaid di Pernikahan Beby Tsabina, Penampilan Syifa Hadju Paling Bersinar