5 Fakta Pesantren Ora Aji, Tempat Deddy Corbuzier Bakal Baca Syahadat

Matamata.com - Nama Gus Miftah dan Pondok Pesantren Ora Aji seketika menjadi sorotan setelah kabar Deddy Corbuzier bakal menjalani proses pengislaman di sana pada Jumat, 21 Juni 2019.

Menurut penuturan Gus Miftah, ia sendiri yang akan membimbing Deddy Corbuzier untuk menjadi mualaf.

Awalnya bahkan prosesi Deddy Corbuzier masuk Islam ini akan disiarkan langsung oleh stasiun televisi, meskipun akhirnya gagal karena terkendala izin Komisi Penyiaran Islam.

Baca Juga:
Ternyata Ini Alasan Deddy Corbuzier Ingin Mualaf

Nah yang membuat banyak orang penasaran mengapa Deddy Corbuzier memilih Pondok Pesantren Ora Aji sebagai tempat pertama kalinya ia akan bersyahadat.

Itu masih jadi rahasia karena pihak Deddy Corbuzier belum memberikan keterangan apa pun baik langsung maupun di sosial media.

Terlepas dari itu, orang-orang juga jadi penasaran dengan Pondok Pesantren Ora Aji yang terletak di daerah Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Baca Juga:
Putuskan Mualaf, Deddy Corbuzier Tuai Kontroversi Keluarga

Apalagi pondok pesantren ini cukup terlihat beda daripada pesantren pada umumnya di Indonesia.

Berikut Matamata.com rangkum lima fakta Pondok Pesantren Ora Aji yang bakal jadi tempat Deddy Corbuzier baca kalimat syahadat.

1. Nama pondok pesantren yang 'nyeleneh'

Baca Juga:
5 Fakta Menarik Gus Miftah, Dai yang Akan Mengislamkan Deddy Corbuzier

Kebanyakan pondok pesantren memiliki nama dari Bahasa Arab atau mengambil nama seorang tokoh. Beberapa juga menamainya dengan nama daerah keberadaan pondok pesantren itu.

Gus Miftah memberikan nama Ora Aji untuk pondok pesantren yang didirikannya pada 2011 lalu. Ora Aji sendiri berarti tak berarti. Bukan sekadar nama ternyata ini mengandung filosofi mendalam yakni bahwa tak ada seorang pun yang berarti di mata Allah selain ketakwaannya.

2. Santri

Biasanya pondok pesantren akan anak-anak yang belajar ilmu agama. Namun beda dengan santri di Pondok Pesantren Ora Aji. Berbagai latar belakang santri ada di sini, mulai dari mantan napi, mantan pegawai salon plus plus hingga mantan pegawai tempat hiburan malam.

Menurut Gus Miftah, beberapa artis Ibu Kota maupun lokal juga pernah menyambanginya di pondok pesantren. Selain itu juga ada kalangan pejabat ikut nyantri di sana.

3. Gratis

Dalam sebuah penuturannya, Gus Miftah pernah mengungkapkan kalau di pondok Ora Aji itu tidak memberatkan biaya untuk santrinya alias gratis. Mereka makan, belajar ngaji dan tinggal di sini tanpa harus bayar.

Di sana para santri dibebaskan untuk menekuni apa pun yang digemari, bukan hanya soal agama. Misalnya bercocok tanam.

4. Masjid Al Mbejaji

Layaknya pondok pesantren pada umumnya, Ponpes Ora Aji juga punya masjid. Seperti nama ponpesnya yang nyentrik dan punya filosofi mendalam. Masjid ini diberi nama Al Mbejaji.

Ini bermaksud orang yang masuk dan ingin belajar di ponpes ini dalam kondisi buruk atau kurang bernilai. Harapannya setelah keluar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bernilai. Baik di hadapan Allah maupun masyarakat.

5. Pengajian rutin

Gus Miftah memang sibuk berdakwah dari kota satu ke kota lain, dari klub malam satu ke klub malam lainnya. Namun, ia tetap rutin mengadakan pengajian di Ponpes Ora Aji setiap Ahad Pahing.

Pesertanya pun datang dari mana-mana termasuk para pekerja seks di Sarkem, Yogyakarta.

Tentunya di setiap pengajian, Gus Miftah mempunyai pendekatannya sendiri terhadap jamaah yang mungkin beda dari lainnya. Ia lebih mengemas pengajiannya dengan menyesuaikan bahasa jamaahnya. Tentunya juga diiringi guyon layaknya stand up comedy.