Viral Kisah Layangan Putus, Fenita Arie Akui Belum Siap Dipoligami

Matamata.com - Kisah Layangan Putus yang belakangan ramai diperbincangkan netizen turut dikomentari pasangan selebritis Arie Untung dan Fenita Arie. Layangan Putus merupakan kisah bagaimana seorang lelaki yang menikah secara diam-diam tanpa sepengetahuan istrinya.

Fenita Arie mengatakan, dirinya tidak pernah menentang persoalan poligami. Namun sampai saat ini dia mengaku belum siap bila suaminya ingin berpoligami seperti kisah Layangan Putus yang sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter.

"Saya sih nggak pernah menentang poligami tapi ya kalau ditanya begitu saya sih belum siap," kata Fenita Arie saat ditemui di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, Minggu (10/11/2019).

Mantan presenter gosip itu merasa dirinya adalah Khadijah untuk suaminya, Arie Untung.

"Karena saya berkaca sama cerita Rasul. Rasul kita aja tuh dulu monogami sama Khadijah, aku merasa aku Khadijahnya suami aku. Jadi aku harus menjaganya," jelas Fenita Arie.

Sementara Arie Untung menuturkan, poligami sendiri tidak dilarang dalam agama atau sunah. Namun menurutnya, jika seseorang melakukan sunah dan meninggalkan kewajiban, hal tersebut tetap saja salah.

"Cuman yang mesti kita tahu pada saat itu sunah wajibnya adalah mempertahankan keluarga jangan sampai kita menjalankan sunah tapi melepaskan yang wajib," jelas Arie sapaan akrabnya.

Tentunya pernyataan Arie Untung itu diketahuinya dari ajaran Agama Islam. Dalam Al Quran disebutkan, seorang lelaki diizinkan menikahi lebih dari satu wanita jika bisa berlaku adil.

"Coba kita cek Al Quran, satu-satunya kitab di Al Quran nikahilah hanya 1, 2, 3 atau 4 jika mampu berlaku adil, jika tidak nikahilah hanya satu titik," tandasnya.

Dalam cerita Layangan Putus dikisahkan, bahwa sang suami cukup dikenal religius bahkan punya beberapa channel YouTube dakwah. Belakangan sang suami diketahui menikah dengan seorang selebgram yang kini telah hijrah. Kisah Layangan Putus ini bahkan sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter. [Evi Ariska]