Linda Rahmadanti | MataMata.com
Artis Ruben Onsu. [Evi/MataMata.com]

Matamata.com - Ruben Onsu kini rajin berkonsultasi kepada psikolog. Hal ini bermula saat dirinya sempat berniat melakukan percobaan bunuh diri. Suami Sarwendah ini menjelaskan sengaja memilih pergi ke psikolog bukan psikiater. Rupanya, dia hanya perlu teman curhat yang profesional di bidangnya.

"Kalau elo ke psikiater itu iya (sakit). Itu tandanya ada kejiwaan yang musti dikonsultasiin, diceritakan. Tapi kalau ke psikolog nggak. (Psikolog) temen cerita gue aja, temen mengambil keputuasan gue" ungkap Ruben Onsu di akun YouTube Sikopat Channel yang diunggah pada Selasa (22/9/2020).

Presenter Ruben Onsu tersenyum kearah kamera saat akan memasuki mobilnya usai ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (17/8). [Suara.com/Alfian Winanto]

Bukan hanya Ruben Onsu, Sarwendah juga sering berkonsultasi dengan psikolog. Mereka memang sudah menerapkan itu sejak lama untuk menjaga keutuhan rumah tangga.

"Justru gue sama Wenda punya psikolog. Jadi komunikasi rumah tangga, alhamdulilah sampai sekarang masih bisa berjalan karena ada konsultannya yaitu psikolog rumah tangga," tutur Ruben Onsu.

Ruben Onsu mengaku nyaman berkonsultasi dengan psikolog. Apalagi istri tercintanya, Sarwendah juga mendukung sang suami bertemu dengan psikolog. 

Ruben Onsu dan Jordi Onsu (MataMata.com/Herwanto]

"Iya benar. Tapi itu jarang kalau tentang kita berdua. Lebih-lebih apa yang terjadi pada diri gue. Tapi gue ngomong ke bini gue tapi intermezo doang, briging dong, langsung dia nyuruh ke psikolog," jelasnya.

Pasalnya, Ruben Onsu tidak mau salah ambil keputusan dalam hidupnya. "Gue nggak mau salah langkah dalam mengambil keputusan jadi psikolog ini yang mengarahkan gue. Gue sama psikolog bisa marah. Dia dengerin gue aja marah. Yang penting menurut dia gue nggak marah-marah di media" ucap Ruben Onsu.

Dalam video tersebut Ruben Onsu juga mengaku tidak mau mengungkap dirinya suka mengunjungi psikolog ke media. Dia takut dinilai sudah gila. "Orang masih banyak yang belum ngerti. Disangkanya ke psikolog itu gila," bebernya.

Load More