Tinwarotul Fatonah | MataMata.com
dr Tirta. (Instagram/@dr.tirta)

Matamata.com - Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dr Tirta ini kini langtang bersuara mengkritik kinerja pemerintah dalam menangani pandemi covid-19. Selama ini menjadi relawan untuk pencegahan virus asal Wuhan Cina ini membuat pria 29 tahun ini paham kondisi rakyat di bawah.

Akhirnya, ia pun memutuskan untuk bersuara demi membela rakyat kelas bawah yang sudah menderita tak bisa makan karena pandemi ini. Blak-blakan di podcast Deddy Corbuzier, ia mengungkapkan alasannya melakukan hal itu.

Dokter Tirta (Instagram/@drtirtaofficial)

Pria kelahiran Surakarta ini mengaku sudah bodo amat jika suatu saat nanti gara-gara pernyataannya di media sosial untuk memperjuangkan hak rakyat menjadi masalah. Atau kemungkinan ia bisa dicekal atau dijerat Undang Undang ITE.

"Kamu cuma punya hidup sekali, sudah jelas paru-parumu rusak. Nggak tahu hidup sampai kapan tapi yang jelas sudah rusak. Bisa mati kapan pun. Gue udah nggak takut mati pak, cuma takut sama Allah," ucap dr Tirta di podcast Deddy Corbuzier yang tayang pada 28 September 2020.

Lebih lanjut, ia mengatakan sudah tidak takut dihujat, diculik atau masuk penjara karena dirinya sudah di titik pasrah mau mati kapan saja. Ia bahkan sudah izin dengan keluarganya kalau ingin bersuara dengan menanggung resiko tinggi.

Dr Tirta. (Instagram/@dr.tirta)

Ia juga sudah diingatkan oleh rekan sesama dokter soal keberanian dirinya berbicara ke publik mengkritik pemerintah. "'Tir, elo kalau kayak gini rentan dipelintir' gue udah bodo amat, gue mau dipenjara penjara aja," katanya.

Penyakit paru-parunya yang sudah parah itu juga menambah keberanian dr Tirta untuk melakukan hal lebih, karena dirinya tahu kalau kapan pun bisa mati karena paru-paru. Terlebih beberapa temannya juga sudah ada yang menjadi korban Covid-19.

Sebelumnya, dr Tirta berbicara soal kondisi di lapangan betapa rakyat kecil kesusahan untuk makan. Sementara itu, pemerinta malah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menurutnya hopeless.

Load More