Lidya Pratiwi [YouTube/Call Me Mel]

Matamata.com - Meski telah dinyatakan bebas bersyarat sejak 2013 dan bebas murni pada 2018, artis cantik Lidya Pratiwi masih trauma. Diketahui dia ditahan atas kasus pembunuhan kekasihnya, Naek Gonggom Hutagalung di 2006 silam. 

"Masih ada trauma, masih ada beberapa hal yang membuat syok dan takut. Sedikit-sedikit masih ada," papar Lidya Pratiwi saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2020).

Lidya Pratiwi [Instagram]

Rasa traumanya itu membuatnya sempat ingin bunuh diri hingga membutuhkan bimbingan psikologis. Perempuan yang mengubah namanya menjadi Maria Eleanor itu masih harus rutin berkonsultasi ke psikolog hingga sekarang. 

"Masih perlu (bantuan psikolog). Lebih untuk membangkitkan semangat dan meyakinkan diri bahwa kondisi di luar itu tidak seseram dan seekstrim yang aku bayangkan," jelasnya.

Lidya Pratiwi juga mendapat bantuan dari dukungan orang-orang terdekatnya untuk membantunya di jalan yang benar. Hal itu diakui bisa membantunya melewati masa sulit. "Ada beberapa orang yang ku percaya dan bisa mempercaya aku juga secara fair. Terus juga temen-temen sekolah, temen temen lama lah yang deket," ungkapnya.

Lidya Pratiwi (Youtube.com)

Diakuinya dia tak percaya diri kembali ke kehidupan sosial karena label yang mengecap dirinya sebagai pembunuh. Namun perlahan lewat konseling psikolog dan support orang terdekatnya, akhirnya Lidya berani tampil di hadapan publik sejak 2013. "Kepercayaan diri dari orang-orang terdekat itu," tutur perempuan 33 tahun ini.

Lidya Pratiwi bersyukur orang-orang terdekatnya bisa menerimanya apa adanya. Tak ada penolakan seperti yang ditakutkannya seperti yang ia bayangkan saat divonis penjara terlibat pembunuhan. "Kalau dari teman-teman dan lingkungan yang aku kenal sih nggak, nggak ada penolakan seperti itu. Justru dukungan," ujar Lidya Pratiwi.

Lidya Pratiwi masih fokus untuk pemulihan batinnya saat ini. Perlahan, ia berharap bisa melakukan aktivitas normal seperti orang kebanyakan. "Pertama memperbaiki mental dan batin untuk menyembuhkan luka batin semuanya dulu. Supaya ke depannya jauh lebih tenang. Kedua, ya pelan pelan pastinya mau melakukan aktifitas normal, senormal-normalnya," pungkasnya.

Load More