Bantu Bayi Rachel Maryam, Ussy Sulistiawaty Jadi Pendonor ASI

Matamata.com - Ussy Sulistiawaty menjadi salah satu pendonor asi untuk bayi Rachel Maryam yang baru saja lahir, Muhammad Eijaz Mata Air.  Hal ini diungkapkan adik Rachel Maryam, Tamara Aisyah Sayidina.

Ussy Sulistiawaty bersama satu orang lainnya menjadi pendonor asi untuk anak kedua Rachel Maryam. "Terima kasih kepada orang-orang berhati mulia, mama Arum dan mama Ussy Sulistiawaty. Karena sudah membantu mendonorkan ASI-nya untuk Eijaz," ujar Tamara.

Kini setelah melewati masa-masa sulit tersebut, kondisi Rachel Maryam mulai membaik. Ia telah dipindahkan ke kamar rawat. "Alhamdulillah hari ini Rachel sudah lewat masa kritis dan masuk masa pemulihan. Rachel sudah dirawat di kamar biasa dan tidak perlu dirawat di ICU lagi," papar Tamara.

Baca Juga:
Kini Berangsur Pulih, Adik Benarkan Rachel Maryam Sempat Kritis

Sang kakak juga dikabarkan telah bertemu dengan bayinya dan tentu merasakan kebahagiaan.

Saat kabar ini coba dikonfirmasikan kepada Ussy Sulistiawaty, istri Andhika Pratama tersebut belum memberikan respons. Dipantau dari Instagram, Ussy Sulistiawaty tengah mengantar anak bungsunya, Sakalingga Ibra Pratama untuk vaksin. "Vaksin day for Saka," tulis Ussy pada Rabu (7/10/2020).

Selain kabar dari adik politisi tersebut, rekan Rachel Maryam, Sufmi Dasco Ahmad yang merupakan Ketua Harian Gerindra, menyampaikan kondisi sang aktris. Kata Sufmi, Rachel Maryam sudah bisa belajar menyusui sejak Senin kemarin.

Baca Juga:
Alami Pendarahan Hebat, Keluarga Ungkap Rachel Maryam Bukan Koma

"Pada saat ini sudah membaik. Belajar menyusui, dan sedang dalam tahap pemulihan," kata Dasco pada 5 Oktober 2020.

Ia pun meminta kepada masyarakat untuk terus mendoakan kesehatan Rachel Maryam. "Kami minta doanya kepada seluruh masyarakat untuk mendoakan saudari Rachel Maryam agar tetap bisa pulih seperti sedia kala," imbuhnya.

Sebelumnya, bintang film Janji Joni itu mengalami pendarahan. Setelah melahirkan secara cesar pada 2 Oktober 2020. Rachel Maryam juga ditempatkan di ruang ICU selama empat hari karena harus menjalani operasi lagi. "(Tujuannya) untuk menghentikan penyebab pendarahan," kata Tamara. (Rena Pangesti)