Yohanes Endra | MataMata.com
Gisella Anastasia. (Instagram/@gisel_la)

Matamata.com - Gisella Anastasia secara terbuka mengakui kekurangannya. Gisel pun sadar betul bahwa hidupnya penuh dengan penghakiman.

Curahan hati Gisella Anastasia ini terungkap saat dia melakukan sesi obrolan dengan Denada. Pada momen itu, Gisel bercerita tentang betapa Gempi dicintai banyak orang.

"Ada banget (beban), selain karena memang anaknya, Gempi, disukai semua orang, 'kan memang kemarin kehidupanku nggak smooth, bisa dibilang di mata semua orang ada cacat yang begitu besar," kata Gisella Anastasia dalam YouTube Denada Official (15/11/2020).

Baca Juga:
Kaget Gempi Teriak Sebut Nama Mantan Pacar Wijin, Gisel: Kok Tahu Sih?

"Jadi lucu banget ngimbanginnya. Sementara anaknya dicintai semua orang, terus emaknya dibetein sama hampir kebanyakan orang-orang apalagi ibu-ibu. Kayak, 'Nggak banget loh.'"

Gisella Anastasia (Instagram/@gisel_la)

Gisel juga menyadari betul bahwa orang-orang mempunyai pandangan buruk tentang dirinya. Menurutnya, Gisella Anastasia bukanlah contoh yang baik sebagai seorang ibu.

"Kayak ditunjuk, 'You are such not a good example.' Gitu lah, banyak penghakiman dari mana-mana. Jadi sebenarnya berat banget," kata mantan istri Gading Marten itu.

Baca Juga:
Akhirnya Ketemu Wijin Pacar Gisel, Gading Marten: Adem

Meski demikian, Gisel tak berhenti belajar dari pengalaman buruk di masa lalu. Ia berusaha menjadi ibu yang lebih baik demi Gempi.

"Kalau dibilang, sekarang aku nggak bangga sih sama what I did. Cuma, dari semua proses itu, kalau aku penginnya jadi pembelajaran, dan aku akan tetap berusaha untuk jadi ibu yang terbaik buat dia (Gempi)," ujarnya.

"Walaupun pasti banyak trial and errornya, banyak salahnya, and then belajar lagi. Apalagi Gempi disukai semua orang jadi (kehidupanku) kesorot banget, tapi nggak papa juga. Sekarang waktunya berbenah diri lebih banyak supaya orang cari-cari salahnya mentok di kesalahan yang dulu. Aku berusaha yang terbaik aja sampai sekarang."

Baca Juga:
Gaji Lebih Kecil dari Gisel, Wijaya Saputra Sempat Minder

Load More