Matamata.com - Rina Nose akhirnya buka suara terkait keisengannya saat mencoba alat tes COVID-19. Diketahui, beberapa waktu lalu Rina Nose meneteskan sambel cireng di alat tes COVID-19 atau tes rapid antigen, yang mana hasilnya saat itu dua garis atau positif.
Kini, Rina Nose akhirnya buka suara untuk memberikan penjelasan terhadap aksinya tersebut. Rina Nose menyebut bahwa eksperimennya bukan iseng belaka, tapi lebih kepada keingintahuannya untuk menguji kebenaran informasi yang beredar.
Melalui unggahannya, Rina Nose memperlihatkan bahwa percobaan pada alat tes COVID-19 bukan kali pertama dilakukan. Rina Nose menunjukkan artikel yang memberitakan bahwa orang-orang di luar negeri juga melakukan beragam eksperimen dengan hasil yang bermacam-macam pula.
Tak ketinggalan, Rina Nose pun menuangkan pemikirannya melalui caption. "Oke, sekarang giliran mikirnya ya: Jadi gini... selama 9 bulan terakhir ini kan kita terus menerus disuguhi informasi mengenai situasi pandemi, dari mulai negara sendiri, sampe negara2 dari berbagai belahan dunia," tulis Rina Nose di akun rinanose16 (19/12/2020).
Rina Nose merasa bahwa sejak pandemi banyak orang yang terpecah belah dalam beragam kubu. Ia pun menegaskan tidak berada di kubu manapun karena memilih untuk terus belajar serta mencari tahu.
"Disadari atau tidak, sejak situasi pandemi ini, kita jadi terpecah belah lho. Ada kubu yang percaya covid, ada kubu yang ga percaya covid. Padahal covid mah bukan kepercayaan. Jadi kalo saya ditanya, saya ada di kubu mana? Saya mah ada di barisan luar yang mau berpikir, belajar, dan nyari tau terus."
"Saya mah ga mau kubu-kubuan, da kita teh bukan musuh atuh. Udah mah banyak orang yang stress, kesusahan, kebingungan, ketakutan, udah gitu kitanya saling nyalahin, saling sinis, saling tuduh, saling curiga, gara2 satu jenis virus yang penjelasan nya aja sampe sekarang masih banyak yang bingung."
"Jangankan kita rakyat biasa, para ahli aja masih saling debat dan adu argumen berdasarkan ilmunya masing2 mengenai virusnya, alat tes nya dan penanganannya."
Rina Nose pun bertanya-tanya, apa yang salah dari eksperimennya? Pasalnya, Rina Nose merasa bahwa ia tidak menyakiti siapapun. Rina Nose juga menekankan bahwa ia tidak memberikan kesimpulan apapun terhadap uji coba tersebut.
"Nah sekarang kan saya dihujat nih gara2 nguji sambel cireng dan hasilnya positif. Kalo boleh saya bertanya, apa atuh yang salah dari eksperimen uji sampel yang saya lakukan? Kan saya ga menyakiti makhluk hidup manapun dengan eksperimen saya (yang nyakitin mah justru komentar netizen)."
"Saya mah cuma mikir, nyari tau, studi banding, dan menguji semua informasi yang ada. Kan eksperimen memang dilakukan untuk menguji kebenaran. Dan dari hasil uji yang saya lakukan, saya ga akan ngasih kesimpulan apa2 dulu, cuma ngajak mikir aja."
Berita Terkait
-
Bertabur Bintang, 'Anugerah LSF 2025' Hadirkan 18 Kategori Nominasi
-
Setengah Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Kemenkes Ingatkan Risiko Jantung dan Stroke
-
Lonjakan Kasus Covid-19 Terjadi, Kemenkes: Fatalitas Rendah, Penularan Masih Terkendali
-
Asyik Nyanyikan Lagu Celine Dion, Momen Rina Nose Duet Bareng Putri Ariani Bikin Salfok
-
Akhirnya Terjawab Dagu Deddy Corbuzier Berubah Jadi Kotak, Hasil Operasi karena Ada Tumor
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Bandit Tayang Perdana di JAFF 2025: Drama Aksi tentang Pelarian & Balas Dendam
-
Bukan Sekadar Nostalgia: Ini 3 Alasan Setting Film 'Rangga & Cinta' Tetap di Tahun 2000-an
-
LAKON Indonesia Membawa Warisan dan Inovasi ke Panggung Utama Osaka World Expo
-
Siapa Rachquel Nesia? Aktris Muda yang Baru Resmi Menikah dengan Kevin Royano
-
Tak Perlu Bingung, Ini 5 Tips Mengunjungi Universal Studio Japan Saat Peak Season