Tere Liye (Instagram/@ajengrizkir)

Matamata.com - Penulis novel Tere Liye melontarkan kritikan pedas terhadap pembeli buku bajakan. Hal ini menuai pro dan kontra karena dia justru diserang balik oleh netizen karena kritikannya dianggap kasar.

Pasalnya, Tere Liye menilai anak SD pun sudah paham bedanya buku asli dan bajakan. Penulis kenamaan ini lantas terang-terangan menyebut pembeli buku bajakan adalah orang dungu.

Pengguna akun Twitter @harisFQ lantas membagikan ulang postingan kekesalan Tere Liye di facebooknya itu. Ia nampak membagikan tangkapan layar yang berisi kritikan kasar Tere Liye.

Baca Juga:
Daebak! Park Seo Joon Ditawari Bintangi Drama Penulis Dr. Romantic

"Buku Tere Liye yang dijual di Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, dll dengan harga Rp20.000 sampai dengan Rp30.000, nyaris 100 persen bisa dipastikan bajakan," kata Tere Liye, dikutip dari twitter @harisFQ, Rabu (26/5/2021).

Viral Penulis Tere Liye Hina Pembeli Buku Bajakan. (Twitter/@harisFQ)

Dari situ dia lantas melontarkan kata kasar. Dimana Tere Liye mengatakan bahwa para pembaca terlalu naif apabila masih beli buku bajakan.

"Kalian dungu sekali kalau sampai membelinya. Kalian membuat kaya penjual buku bajakan. Jika kalian tidak punya uang, pinjam bukunya ke teman, perpus, dll. Atau baca di ipusnas (aplikasi online Perpustakaan Indonesia). GRATIS," terangnya.

Baca Juga:
Profil Ustaz Syam: Pendakwah dan Penulis Naskah yang Digemari Masyarakat

"Paham di mana gobloknya kalian? Ada yang gratis, eh malah beli bajakan. Buku bajakan itu sepeser pun tidak bayar pajak, royalti, dll. Tere Lite," bunyi paragraf pamungkas Tere Liye.

Akun @harisFQ lantas membalas kritikan Tere Liye yang dinilai kasar itu. Sikap seorang penulis yang mengkritik keras tanpa edukasi disayangkan olehnya. 

"Masalahnya Bung Tere, audiens buku anda itu mayoritas anak SMP dan SMA yang belum engeuh sama isu pembajakan buku. Baik itu buku fisik maupun ebook. Sekarang mereka yang polos itu anda dungu dan goblokkan, makin nampaklah arogansi anda Bung Tere," ujar @harisFQ sebagai caption.

Baca Juga:
Ini Dia Sosok Cantik Penulis Skenario Sinetron Ikatan Cinta

Di sisi lain, Tere Liye sudah sering menyinggung isu pembajakan dan menduga sudah muak dipahami betul olehnya. Namun jika lelah berkoar soal pembajakan, ia menyarankan agar Tere Liye menjadi penjual kopi susu saja.

Tere Liye (Instagram/@ajengrizkir)

"Kalau anda lelah menghadapi isu pembajakan, berhenti saja menulis, mugkin jualan kopi susu akan lebih laku. Karena pembajakan buku ini perjuangan di jalan panjang," lanjutnya.

Di sisi lain, aksi speak up penulis novel 'Rembulan Tenggelam di Wajahmu' ini dibela oleh penggemar Tere Liye. Menurutnya unggahan Tere Liye itu adalah bentuk wajar kemarahan.

"Setahu saya Tere Liye udah ngadepin bajakan ini dari 2015, bahkan mungkin lebih lama dari itu. Dan kejadian berulang bertahun-tahun, wajar kom dia marah segitunya. Lagian siswa/i SMP harusnya udah tahu soal pembajakan dan hak cipta," bela penggemar. 

"Mon maap Tere Liye udah sering ngingetin dari yang halus sampe berkelas yaa. Itu novel "Selamat Tinggal" adalah karya yang seru, dan sarkas buat ngingetin jangan pakai yang bajakan. Wajar kalo dia mulai eneg," imbuh lainnya. 

Load More