Keluarga Beberkan Perjuangan Jane Shalimar Lawan Covid-19

Matamata.com - Jenazah Jane Shalimar kini telah dimakamkan di TPU Jeruk Purut. Artis sekaligus politisi itu sempat seminggu jalani perawatan intensif di rumah sakit. Keluarga mengaku saturasi oksigen Jane Shalimar naik turun selama dirawat di ICU. 

"Prosesnya hari Senin itu kita dapat di JMC (setelah susah cari rumah sakit), kondisi saturasinya emang naik turun sambil nunggu ICU," ujar bibi Jane Shalimar, Risda Tobing, ditemui di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Minggu (4/7/2021).

Lantaran mengantre kamar ICU, Jane Shalimar sempat sehari menunggu di ruang rawat IGD. Hingga akhirnya mendapat kamar, kondisi saturasi Jane Shalimar sudah cukup drop. "Masuk ICU tanggal 29 memang kondisi Jane itu emang sempet drop banget sampai ke 30 saturasinya," lanjutnya.

Hal itu menyebabkan Jane Shalimar dipasangi ventilator dan tak kunjung sadarkan diri. HinggaJane Shalimar dipanggil yang Maha Kuasa pagi tadi. 

"Nah itu untuk menstabilkan dokter sudah berusaha sebaik-baiknya tapi tuhan berkehendak lain, Allah lebih sayang sama Jane," ujar Risda Tobing. "Kakak udah nggak ngerasain sakit lagi," timpal Adhi, adik ipar Jane Shalimar.

Jane Shalimar kini telah dimakamkan di TPU Jeruk Purut dengan protokol Covid-19. Dia dikebumikan satu liang lahat dengan ayahnya. Keluarganya hanya bisa melihat dari jauh dan mendekat usai jenazah selesai dikuburkan.

Seperti diketahui, Jane Shalimar meninggal dunia di usia 41 tahun dengan meninggalkan seorang putra. Dia wafat pagi tadi pukul 04.20 WIB di RS JMC.

Mantan Iko Uwais ini meninggal dunia usai 5 hari di ICU berjuang melawan kritis akibat Covid-19 komorbid asma dan pneumonia.

Kondisi Jane Shalimar sendiri drop usai positif Covid-19 sejak 24 Juni lalu. Dia akhirnya dilarikan ke rumah sakit usai sempat menjalani isolasi mandiri di rumah.