Profil Bintang Emon (Instagram/@bintangemon)

Matamata.com - Bintang Emon diduga memberikan reaksi menohok atas pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD yang sering menonton sinetron Ikatan Cinta. Bagi komika 25 tahun ini, apa yang disampaikan Mahfud adalah tanda sang menteri tak memiliki empati kepada rakyat Indonesia yang tengah kesulitan akibat pandemi Covid-19.

Bintang Emon sejatinya tidak menyebut nama dalam pernyataannya di sebuah video yang ia unggah di Instagram. Namun tentu semua orang sepakat apa yang diucapkan Bintang untuk Mahfud MD.

Bintang Emon (Instagram/@bintangemon)

Bintang Emon mengatakan bahwa sebenarnya tak ada yang salah seorang Mahfud MD atau siapapun menonton sinetron.

Baca Juga:
Bintang Emon Sentil Orang yang Tidak Mau Vaksin Covid-19

"Ini gue nggak nyari-nyari kesalahannya ya, kayaknya kita sudah di tahap ngga usah nyari-nyari juga kelihatan kesalahannya. Gue setuju, menteri itu ya manusia biasa juga lah," kata Bintang Emon.

Namun, menurut Bintang Emon, Mahfud MD tak perlu menyampaikan pernyataan atau ceritanya tersebut ke publik, karena kondisi Indonesia yang tengah krisis dan banyak orang susah akibat PPKM Darurat. Hal itu disampaikan Bintang sambil mesem-mesem dan sesekali tertawa.

Bintang Emon [Instagram/Bintangemon]

"Jadi wajar aja menurut gue kalau pak menteri nonton sinetron. Tapi poinnya menurut gue, nggak usah cerita-cerita, kan sekarang situasi lagi kritis," kata Bintang Emon.

Baca Juga:
Profil Bintang Emon, Jadi Sasaran Jerinx SID usai Ngaku Diendorse COVID-19

Bintang Emon mengatakan bahwa tidak etis menteri yang mengadakan sejumlah kebijakan malah terlihat santai dan nyaman menjalani masa PPKM di kediamannya. Sementara, sebagian rakyat merana akibat kebijakan yang ditetapkan pemerintah.

"Ada yang dagangannya dirazia nih, nggak boleh kerja, ada oknum galak. 'Saya habis nonton sinetron'. Bapak yang memangku kebijakan, bapak yang bertanggungjawab, terus ngaku lagi nonton sinetron kan lucu," ungkap Bintang Emon.

Kicauan Mahfud MD. (Twitter)

Menurut Bintang Emon, seharusnya para menteri ikut turun tangan membantu masyarakat yang terkena dampak dari kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Bukan malah memperlihatkan kehidupannya yang makmur.

Baca Juga:
Bintang Emon Blak-blakan: Gue Lagi Di-Endorse Covid-19 ya!

"Jangan kelihatan banget makmurnya. Jam 7 udah ada di depan TV, padahal ada yang jam 7 dagangannya ditarik karena udah nggak boleh dagang," ujar Bintang Emon.

Meski tidak menyebutkan nama menteri yang dimaksud, disinyalir sindiran Bintang Emon ditujukan untuk Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang 'memamerkan' kegiatannya menonton sinetron di tengah PPKM Darurat.

Kicauan Mahfud MD tersebut memantik cibiran publik lantaran cerita keseruan menonton sinetron Ikatan Cinta di tengah banyaknya korban yang tumbang akibat pandemi Covid-19. Mahfud MD mendapatkan berbagai kritikan dan cibiran dari publik terkait cuitannya itu.

Menko Polhukam Mahfud MD saat menjelaskan Kepres Kasus BLBI. (Dok Kemenko Polhukam)

 Dalam cuitan yang ia unggah di akun Twitter pribadinya, Kamis (16/7/2021) malam, Mahfud bercerita dirinya tertarik menonton Ikatan Cinta saat PPKM diberlakukan.

Mahfud menjelaskan alur cerita Ikatan Cinta yang dibumbui dengan aturan hukum. Ia memberikan kritikan soal pemahaman penulis Ikatan Cinta terkait hukum.

"PPKM memberi kesempatan kepada saya menonton serial sinetron Ikatan Cinta. Asyik juga sih, meski agak muter-muter. Tapi pemahaman hukum penulis cerita kurang pas. Sarah yang mengaku dan minta dihukum karena membunuh Roy langsung ditahan. Padahal pengakuan dalam hukum pidana itu bukan bukti yang kuat," cuit Mahfud MD.

Lebih lanjut, Mahfud MD memberikan wawasan soal hukum pidana yang diterapkan dalam sinetron tersebut.

"Pembunuh Roy adalah Elsa. Sarah, ibu Elsa, mengaku sebagai pembunuhnya dan meminta dihukum demi melindungi Elsa. Dalam hukum pidana tak sembarang orang mengaku lalu ditahan. Kalau begitu nanti banyak orang berbuat jahat lalu menyuruh (membayar) orang untuk mengaku sehingga pelaku yang sebenarnya bebas," lanjutnya.

Load More