Tinwarotul Fatonah Yuliani | MataMata.com
Alino Octavian. (Instagram/alino189)

Matamata.com - Pesinetron Alino Octavian meninggal dunia hari ini, Rabu 21 Juli pukul 04.15 WIB karena radang paru-paru. Ia juga sempat dinyatakan positif Covid-19 sejak dilarikan ke rumah sakit karena sesak napas yang diidapnya.

"Awalnya dari batuk. Memang enggak ada komorbid awalnya. Nggak ada sakit bawaan dia sehat. Sebelum masuk RS dia awalnya batuk, tapi dia syuting," ungkap istri Alino, Elsya kepada Matamata.com, Rabu (21/7/2021).

Alino Octavian. (Instagram/alino189)

Syuting stripping, batuk Alino semakin menjadi meski sudah minum obat. Kemudian, kondisinya drop dan alami sesak sehingga akhirnya dilarikan ke rumas sakit Ciawi.

Baca Juga:
Istri Ungkap Penyebab Alino Octavian Meninggal Dunia

"Syuting tiga hari tiga malam, efek obat batuk dia tidur di mobil dengan keadaan ac selama tiga malam itu. Mungkin drop imunnya atau apa ketika syuting hari kelima (minta) 'bisa jemput saya', hari keenamnya dia sesak. Akhirnga baru dibawa ke RS," jelasnya.

Alino kemudian dinyatakan positif Covid-19 saat masuk rumah sakit tersebut. Padahal, sebelumnya saat swab, hasilnya negatif.

Alino Octavian. (Instagram/alino189)

"Sejak di rumah sakit (dinyatakan positif) kita masuk tanggal 7 Juli. Memang sebelumnya  swab negatif. Pas udah masuk rs baru masuk positif," bebernya.

Baca Juga:
Kabar Duka, Alino Octavian Meninggal Dunia

Alino disebut sempat antre kamar perawatan di rumah sakit. Ia pun akhirnya masuk ICU karena saturasinya sempat drop.

"Sempat dirawat di IGD dua hari sejak 7 juli. Karena keterbatasan banyak pasien, jadi dua hari baru masuk rawat inap. Harusnya langsung masuk icu karena saturasinya dibawah 70. Karena waiting list, kita baru dapat ruangan ICU di tanggal 14 Juli. Baru 5 hari di ruang ICU (lalu meninggal)," jelasnya.

Kepergian sang suami begitu mendadak dan tak disangkanya. Sebab, sebelumnya kondisi sang suami sudah membaik.

Alino Octavian. (Instagram/alino189)

"Pas awal masuk ICU, sudah agak drop cuma sudah terapi lainnya dan imun sudah naik," ujarnya.

Elsya mengaku tak bisa menduga sang suami terpapar Covid-19 di mana. Yang jelas, sang suami meninggal dunia karena paru-parunya sudah meradang.

"Dokter bicara, pcr hasilnya 14 juli positif cuma CT Valuenya sudah 37,5. Jadi menurut dokter, pcr gak terdetek mati apa engga virusnya. Kata dokter virusnya sudah mati. Intinya sudah enggak ada. Tapi yang parahnya sudah meradang di parunya," pungkasnya.

Load More