Matamata.com - Nikita Mirzani baru-baru ini heboh melayangkan protesnya terkait fasilitas karantina Covid-19 di salah satu hotel di Indonesia.
Bukan tak mau dikarantina, ibu tiga anak itu menegaskan ia bukan memprotes kebijakan karantinanya, namun, cara mereka mengatantina orang-orang yang baru pulang dari luar negeri.
"Masalah sih enggak, karena gua tau konsekuensinya ketika gua pulang dari luar negeri harus jalani karantina. Tidak ada yang bilang gue tidak mau di karantina," tegas Nikita Mirzani ditemui di kawasan Petukangan Utara, Jakarta Selatan, Selasa (27/7/2021).
Seperti diketahui, Nikita Mirzani baru pulang dari Turki bersama timnya. Dia kemudian mengeluhkan hotel tempat karantinanya yang dianggap tidak sesuai harapan.
"Jadi karantinanya kalian pesan hotel via online. Terus liat hotelnya, beberapa hotel buat tempat karantina yang terdaftar di tempat Kemenkes tuh nggak ada sama sekali jendelanya nggak bisa kebuka. Jadi lu sumpek, bau, dan segala macam," ujarnya.
Niki pun mengeluh selama karantina 8 hari, sprei kasur dan handuknya tak diganti. Begitu pun kamar yang tidak didatangi petugas kebersihan selayaknya room service di hotel.
"8 hari di dalem nggak bisa ke mana-mana, seprai nggak diganti, tidak dibersihkan, handuk tidak diganti. Seolah-olah yang karantina terjangkit covid," tuturnya protes.
Padahal, Niki sudah membayar mahal hotel untuk karantina tersebut. Bahkan, sejak awal pemilihan hotel untuk karantina, Niki merasa sudah dipermainkan hingga membuatnya kesal dan protes di instagram.
"Dikasih list hotel mahal gua iyain aja karena capek, gua tanya harganya, Rp 17,8 juta. Yaudah pesan lah hotel itu," bebernya.
"Pas sampe hotel harganya berubah jadi Rp 22 juta. Itu saksinya yang dengar banyak. Gua bukan berantem ya, gua nanya 'kok di Bandara 17 juta di Hotel 22 juta' , karena gua capek ya gua bayar aja," sambungnya.
Setelah itu, Niki dan tim menunggu tim satgas Covid-19 datang untuk melakukas SWAB PCR. Merasa hasilnya negatif, Nikita Mirzani pun protes karena hotel tempat karantinanya memperlakukan ia selayaknya pasien Covid-19.
"Di situ udah nunggu tim satgas buat PCR. Yaudah abis bayar ya kita tes. Besokannya hasilnya negatif. Maksud gua, kalau negatif, jangan diberlakukan seperti orang positif," ungkapnya.
Lebih lanjut, Nikita Mirzani merasa lega karena berani menyuarakan keluhannya. Ia berharap pemerintah bisa mengurus tempat karantina dengan lebih manusiawi.
"Mereka tuh tidak bisa membedakan mana yang covid dan tidak. Itu yang harus Pemerintah pikirkan sekarang," sambungnya mengakhiri.
Berita Terkait
-
Reza Gladys Melawan di Persidangan, Bikin Nikita Mirzani dan Pengacara Terdiam
-
Siap Bongkar Fakta di Persidangan, Nikita Mirzani Hadapi Bos Skincare Reza Gladys
-
Tetap Bersinar di Balik Jeruji, Dinar Candy Ungkap Nikita Mirzani Ceria dan Glowing di Penjara
-
Nikita Mirzani Tetap Kuat Usai 20 Hari Lebih Ditahan, Laporkan Reza Gladys Terkait UU ITE
-
Tak Tinggal Diam, Nikita Mirzani Balas Laporan Reza Gladys dengan Aduan Ke Polisi
Terpopuler
-
Miliki Wajah Glowing dan Tubuh Ideal, Melliza Putri Lakukan Perawatan Khusus di Dermaster
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
Terkini
-
Bandit Tayang Perdana di JAFF 2025: Drama Aksi tentang Pelarian & Balas Dendam
-
Bukan Sekadar Nostalgia: Ini 3 Alasan Setting Film 'Rangga & Cinta' Tetap di Tahun 2000-an
-
LAKON Indonesia Membawa Warisan dan Inovasi ke Panggung Utama Osaka World Expo
-
Siapa Rachquel Nesia? Aktris Muda yang Baru Resmi Menikah dengan Kevin Royano
-
Tak Perlu Bingung, Ini 5 Tips Mengunjungi Universal Studio Japan Saat Peak Season