Pamer Foto Jadul, Feni Rose Ungkap Perjuangan Rintis Karier Tak Mudah

Matamata.com - Feni Rose baru saja membagikan kisah perjalanan kariernya di dunia televisi. Ia menunjukan name tag saat pertama kali bekerja di salah satu stasiun televisi swasta. Name tag tersebut juga memperlihatkan wajah Feni saat masih muda.

"Mamiku kirim foto name tag aku waktu jadi announcer di RCTI. Waktu itu dapet kontrak 6 bulan ( apa setaun ya? Lupa).. Tugasnya baca rangkaian acara di TV selama 1 mnt, muncul 5 kali," tulis Feni lewat kolom caption.

Saat masih merintis karir, ia punya banyak kerjaan sampingan. Setiap hari Feni rela naik bus kota untuk pergi bekerja.

"Selain tugas shooting itu, aku juga yg paling sering diajak mas Budi Dharma ke kantornya di bag promosi, dan diajarin nulis script. Dan saat aku jadi announcer di RCTI .. aku juga kerja jadi marketing associate di perusahaaan Advertising agency. Naik turun bis patas AC dari kebon jeruk ke kawasan mega kuningan, dengan makeup medok habis shooting," ungkapnya.

Saat itu presenter yang kini berusia 47 tahun tersebut belajar banyak hal dari seniornya. Berkat tekun mempelajari hal baru, Feni kini menjadi presenter kondang.

"Sebelum tugas sbg announcer, kita semua dikasih pembekalan bagaimana mengolah vocal sama ibu Santi Pujo dan voice over RCTI waktu itu, bang Armand Donida," lanjutnya.

"Kami jg terpukau dg kecanggihan Announcer RCTI yg asli nya.. mbak Didiet, yang merangkai katanya tak lagi lewat baca prompter, tapi improvisasi," pungkasnya.

"Ketika kita terbengong2 kagum, heran, gmn caranya kok bisa lancar tanpa baca prompter, dia bilang “nanti kalian jg bisa".. Kenapa aku selalu menyebut kita? Karena waktu itu announcer nya mmg ada 4, yg diaudisi dari finalis ajang wajah Femina…. Kecuali aku, finalis wajah jutek," tuturnya.

Feni juga mengucap rasa syukur bisa dipertemukan dengan orang-orang hebat semasa mudanya. Istri Enkito Herman Nugroho itu ingin menginspirasi pengikut Instagramnya agar fokus kepada tujuan hidup.

"Aku bersyukur dipertemukan dg guru guru hebat yg mengantarku sampai ke pengalaman2 ku selanjutnya. Setelah kontrak announcer habis saat itu, guru2 lain sudah menantiku. Nanti kita sambung yaaa cerita ttg guru2 ku yg lain," kata Feni.

"Tapi perenunganku saat ini adalah: bahwa pengalaman dan guru2 mempersiapkan kita menuju tempat2 selanjutnya," lanjutnya.

"Diam adalah untuk berintrospeksi, membangun kekuatan baru dan menyembuhkan luka luka. Bergerak adalah untuk berihtiar, berkarya, memperbaiki diri dg pengalaman dan pelajaran baru," ucapnya.

"Jalan di tempat…. Bukanlah sebuah pilihan. Bahkan aku lebih suka jalan2 di mall drpd jalan di tempat. Karena jalan di tempat itu, ibarat berusaha yg tak membawa kita ke mana mana.. tanpa progres, hanya kebosanan yg belom tentu membakar lemak. Jangan lupa fokus pada Tujuan… Untuk apa perjalanan itu kita tempuh dg peluh. Happy Sept Ceria…. Stay happy.. stay healthy," tutup Feni.