Tinwarotul Fatonah | MataMata.com
Fakta Bens Leo. (Instagram/@bensleo52)

Matamata.com - Kabar duka datang dari industri musik tanah air. Salah satu pengamat musik senior, Benedictus Benny Hadi Utomo atau lebih akrab dipanggil Bens Leo, meninggal dunia, (29/11/2021). Pria yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini meninggal pada pukul 08.24 WIB, dalam usia 69 tahun.

Penyebab berpulangnya Bens Leo adalah karena Covid-19. Kabar duka ini diunggah oleh akun Twitter Kang Maman. 

"Sahabat, jurnalis musik senior. Teman sekamar saya selama perjalanan Panasonic Gobel Award di Amerika Serikat... Selamat jalan Mas Bens Leo," tulis akun@kangmaman1965 pada (29/11/2021).

Baca Juga:
Tantri Kotak Kenang Awal Pertemuan dengan Bens Leo, Ucapannya Terbukti!

Bens Leo meninggal dunia. (Twitter)

Akun tersebut juga mengunggah pemberitahuan meninggalnya Bens Leo dari pihak keluarga. Istri dan anak Bens Leo pun masih di rawat di RS Fatmawati karena terpapar Covid-19. Pemakaman Bens Leo akan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan.

Selama berkiprah di dunia musik, Bens Leo selalu vokal terhadap pelanggaran hak cipta. Ia selalu lantang melawan pembajakan di dunia musik. Bens Leo adalah salah satu sosok penting di balik terselenggaranya AMI (Anugerah Music Indonesia) Award.

Namanya tidak hanya tenar sebagai jurnalis dan pengamat musik. Sebab, Bens Leo juga merupakan produser dan pencari bakat musik. Ia adalah produser dari album perdana Kahitna 'Cerita Cinta' (1993). Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi pemimpin redaksi majalah remaja Anita Cemerlang.

Baca Juga:
Profil Bens Leo Pengamat Musik Senior yang Meninggal Dunia

Kiprahnya sebagai jurnalis senior dan pengamat musik sangat berpengaruh di industri musik tanah air. Kepergiannya untuk selamanya ini adalah kehilangan yang besar bagi belantika musik tanah air.

Sejumlah fakta mengiringi perjalanan karier Bens Leo di dunia musik tanah air. Berikut ini Matamata.com sudah himpun sejumlah fakta Bens Leo, pengamat musik yang meninggal dunia karena Covid-19.

1. Gagal Masuk AKABRI

Baca Juga:
Berita Duka! Pengamat Musik Bens Leo Meninggal Dunia

Fakta Bens Leo. (Instagram/@bensleo52)

Bens Leo sempat berniat masuk AKABRI, namun sayang ia gagal masuk karena terlambat mendaftar ke pendidikan penerbang di Curug. Kegagalannya ini membuatnya merasa tak enak hati jika harus meminta uang kuliah pada ibunya yang merupakan ibu tunggal.

2. Awal Karier

Fakta Bens Leo. (Instagram/@bensleo52)

Setelah gagal masuk AKABRI, pria bernama lengkap Benedictus Hadi Utomo ini banting setir. Ia nekat mewawancarai anggota Koes Plus, Tonny Koeswoyo. Dibilang nekat, sebab ia hanya membawa peralatan seadanya. Namun dengan rendah hati, Tonny Koeswoyo berkenan diwawancara oleh Bens Leo.

Baca Juga:
Ivan Gunawan Pernah Jadi Tahanan Polisi Rusia, Bens Leo Terpapar Covid

3. Tulisannya Jadi Headline

Fakta Bens Leo. (Instagram/@bensleo52)

Tulisan Bens Leo hasil wawancaranya dengan Tonny Koeswoyo ini dikirim ke Berita Yudha Sport & Film. Setelah satu minggu dikirim, berita yang ia tulis dengan judul 'Sejarah Koes Bersaudara' menjadi headline di koran tersebut.

4. Direkrut sebagai Penulis Rubrik Seni Budaya

Fakta Bens Leo. (Instagram/@bensleo52)

Setelah keberhasilannya menulis kisah Tonny Koeswoyo, ia pun direkrut untuk menulis di rubrik Seni Budaya. Tonny Koeswoyo yang mendengar hal ini pun memberikan rekomendasi pada Bens Leo untuk mewawancarai Panbers.

5. Nama Alias Bens Leo

Fakta Bens Leo. (Instagram/@bensleo52)

Dengan rekomendasi dari Tonny, pria kelahiran 8 Agustus 1952 ini mewawancarai Panbers. Hasil wawancaranya itu ia kirimkan ke Aktuil. Dari Aktuil inilah, ia mendapat nama alias Bens Leo yang ia gunakan hingga akhir hayatnya. Bahkan belum lama ini ia juga menulis buku Bens Leo dan Aktuil.

6. Juri Festival Lagu Pop

Fakta Bens Leo. (Instagram/@bensleo52)

Karier Bens Leo sebagai jurnalis musik, kian melambung. Ia menjadi salah satu juri Festival Lagu Pop Indonesia yang bermuara di Tokyo, Jepang pada tahun 1974. Dua tahun kemudian, ia diundang atas nama pribadi dan Aktuil sebagai satu-satunya wartawan musik Indonesia yang meliput World Popular Song Festival Tokyo, Jepang 1976. Ia mendampingi putra presiden pertama Indonesia Guruh Soekarno, Grace Simon, dan Idris Sardi.

7. Mendirikan NewsMusik

Fakta Bens Leo. (Instagram/@bensleo52)

Bersama dengan Maxi Gunawan, yang merupakan musisi sekaligus pengusaha, Bens Leo diajak membangun media cetak musik bernama NewsMusik (2000). Namun hanya 3 tahun setelah NewsMusik didirikan, Bens Leo memilih keluar pada tahun 2003. Sepeninggal Bens Leo, NewsMusik juga akhirnya bubar.

8. Vokal Melawan Pembajakan

Fakta Bens Leo. (Instagram/@bensleo52)

Bens Leo adalah salah satu pengamat musik yang sangat peduli pada isu pembajakan musik. Ia sangat lantang menentang pembajakan di dunia musik. Kesadaran akan pentingnya hal ini baginya bukan hanya oleh pemerintah dan perusahaan rekaman. Tetapi juga sesama musisi.

9. Sosok Penting di Balik AMI

Fakta Bens Leo. (Instagram/@bensleo52)

Pecinta musik pasti tahu ajang bergengsi AMI (Akademi Musik Indonesia). Bens Leo adalah salah satu anggota awal dari tim sosialisasi AMI yang dikonsep seperti Grammy Awards yang digelar di Amerika Serikat. Tak hanya itu Bens Leo juga merupakan Penasehat dari gelaran SCTV Music Awards.

10. Produser Album Perdana Kahitna

Fakta Bens Leo. (Instagram/@bensleo52)

Kesuksesan Kahitna di belantika musik tanah air hingga menjadi salah satu grup legendaris Indonesia tidak lepas dari peran Bens Leo. Ya, Bens Leo adalah produser dari album perdana Kahitna 'Cerita Cinta' (1993). Album Kahitna ini juga mendapat respon baik dari pecinta musik.

11. Meninggal Dunia

Fakta Bens Leo. (Instagram/@bensleo52)

Pada 29 November 2021, pukul 08.24 WIB, Bens Leo menghembuskan nafas terakhirnya usai berjuang melawan Covid-19. Suami dari Pauline Endang ini meninggal dunia di usia 69 tahun. Meninggalkan seorang istri dan anak bernama Addo Gustaf Putra.

Kiprah dan sumbangsih pemikiran Bens Leo bagi dunia musik tanah air akan terus dikenang. Selamat jalan bang Bens Leo, semoga lapang kuburmu dan terang jalanmu menuju sisi Tuhan YME. 

Kontributor: Safitri Yulikhah
Load More