Matamata.com - Baim Wong baru-baru ini melakukan perjalanan ke Semeru, Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, suami Paula Verhoeven tersebut mengungkapkan berbagai kesaksian dan cerita pilu yang ditemukan di Semeru.
Semula, Baim Wong bercerita tentang seorang ayah yang menahan tangis mencari anaknya. Sosok ayah dan anak tersebut sejatinya berlari bersama buah hatinya saat erupsi Semeru. Sayang, sang anak tiba-tiba tertinggal di tengah perjalanan.
Selain cerita soal ayah yang mencari buah hatinya, ada juga kisah mengenai seorang nenek di sebuah rumah yang selamat dari erupsi Semeru. Meski berada dalam kondisi kesehatan yang kurang baik karena sedang terkena stroke, sang nenek masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidupnya.
"Cerita lain datang dari sebuah rumah kecil yang penuh dengan debu erupsi. Beberapa hari sebelumnya, di rumah itu ada seorang nenek dan 7 orang lainnya. Saat banjir lahar dingin datang, nenek itu tak bisa melakukan apa-apa, ia stroke dan terlalu renta untuk berlari. Tujuh orang lainnya berupaya menyelamatkan diri. Tapi, takdir berkata lain, 7 orang itu berpulang sementara sang nenek selamat," tulis Baim Wong.
Menurut Baim Wong, di dekat rumah itu ada tulisan berukuran besar yang berbunyi 'Allah Berkata Lain'. Baim Wong dan rekannya lantas terdiam cukup lama saat membaca tulisan tersebut.
"Di dekat rumah itu, ada tulisan besar: Allah Berkata Lain! Kami sempat terdiam sangat lama membaca tulisan itu. Membayangkan orang tua yang kehilangan buah hatinya, mengingat nenek yang diselamatkan oleh tangan Tuhan. Bulu kuduk kami merinding membaca tulisan itu," tulis Baim Wong.
"Allah memang berencana lain, ada begitu banyak cerita pilu di Semeru. Tapi, bercecer pula cerita mengenai kebaikan manusia sampai akhir hayatnya," imbuhnya.
Baim Wong mengakhiri ceritanya dengan sebuah pesan yang begitu mendalam.
"Bagi kami ini juga sebuah rencana lain, tak pernah terpikir mendatangi tempat yang penuh perasaan sedih. Hanya karena kami membawa bantuan bukan berarti kamilah yang membantu. Justru kami yang dibantu disadarkan akan kebesaran Allah."
"Kami ingin sekali kembali ke Semeru, kembali untuk berkenalan, bukan mengenang kepergian. Kita mungkin punya banyak rencana hebat, tapi jika Allah berkata lain, kita tak bisa berbuat apa-apa."
"Semeru sekali lagi mengingatkan, bahwa kita hanyalah makhluk kecil di hadapan Sang Pencipta."
Berita Terkait
-
Semeru Level Awas, 32 Kali Guguran dalam Enam Jam: PVMBG Keluarkan Peringatan Ketat
-
Getaran Banjir Lahar Gunung Semeru Terjadi Selama 5,5 Jam Akibat Hujan Deras
-
Gunung Semeru Erupsi Pagi Ini, Kolom Abu Capai 700 Meter
-
Gunung Semeru Erupsi, Kolom Letusan Capai 1.000 Meter
-
Paula Verhoeven Rayakan Momen Ceria Bersama Anak-Anak, Penampilan Kiano dan Kenzo Jadi Perhatian
Terpopuler
-
Miliki Wajah Glowing dan Tubuh Ideal, Melliza Putri Lakukan Perawatan Khusus di Dermaster
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
Terkini
-
Bandit Tayang Perdana di JAFF 2025: Drama Aksi tentang Pelarian & Balas Dendam
-
Bukan Sekadar Nostalgia: Ini 3 Alasan Setting Film 'Rangga & Cinta' Tetap di Tahun 2000-an
-
LAKON Indonesia Membawa Warisan dan Inovasi ke Panggung Utama Osaka World Expo
-
Siapa Rachquel Nesia? Aktris Muda yang Baru Resmi Menikah dengan Kevin Royano
-
Tak Perlu Bingung, Ini 5 Tips Mengunjungi Universal Studio Japan Saat Peak Season