Medina Zein Mengaku Dianiaya Marissya Icha: Memar di Pelipis

Matamata.com - Medina Zein dan Marissya Icha dikabarkan kembali terlibat perseteruan. Masih berproses dengan laporan pencemaran nama baik, kini Medina Zein mengaku dianiaya oleh Marissya Icha.

"Dalam proses mediasi itu juga Medina merasa ada dugaan dia itu mengalami tindak pidana dalam hal ini dugaan penganiayaan," ungkap Machi Achmad, kuasa hukum Medina Zein di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (28/12/2021).

Kabarnya, peristiwa itu terjadi pada 27 Desember 2021. Saat mediasi berlangsung terjadi ketidaksepahaman hingga berujung ribut.

Baca Juga:
Medina Zein Serius Mau Belikan Rumah Rp3 M untuk Gala, Begini Penampakannya

"Kemarin tanggal 27 Desember ada pertemuan antara terlapor dan pelapor dalam hal ini saudari MI dan klien Zein, dalam pertemuan itu terjadi deadlock," kata Machi Achmad.

Medina Zein membenarkan hal tersebut hingga keributan sempat dilerai oleh pihak ketiga. Namun, Medina Zein mengaku mengalami memar di pelipis dan kakinya akibat serangan Marissya Icha.

"Kemarin kan berlibet gitu, terus ada banyak yang ngalang-ngalangin, suamiku ngalangin, dari pihak mereka juga ngalangin, jadi kena ini bagian pelipis aku sama bagian kaki memar," kata Medina Zein.

Baca Juga:
Marissya Icha Sentil Medina Zein yang Mau Belikan Gala Sky Rumah di Andara?

Merasa diserang Marissya Icha, Medina Zein langsung melakukan visum saat itu juga. Ia pun melaporkan Marrisya Icha dengan dugaan tindak penganiayaan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

"Lepas dari proses mediasi itu klien saya langsung melakukan visum ya, dilanjutkan langsung membuat laporan kepolisian dengan pasal yang disangkakan 351 melaporkan orang inisial MI," pungkas Machi Achmad.

Sebelumnya, perseteruan antara Marissya Icha dan Medina Zein berawal dari sahabat Vanessa Angel itu yang mengungkap bahwa Medina Zein menjual tas branded palsu alias KW kepadanya beberapa waktu lalu.

Baca Juga:
Lukman Azhari Bantah Lakukan KDRT: Saya Setia dengan Medina Zein

Keduanya terlibat saling sindir di Instagram hingga saling lapor polisi dengan dugaan pencemaran nama baik.