Ade Wismoyo | MataMata.com
Potret Kirana Larasati Pamer Bahu (instagram/@kiranalarasati)

Matamata.com - Kirana Larasati membagikan penglaman masa lalunya yang kurang menyenangkan. Ia mengaku ingin operasi plastik saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Bukan menjadi cantik, justru Kirana Larasati ingin wajahnya berubah jelek karena peristiwa kurang menyenangkan yang dialaminya.

Saat tinggal di Magelang, Jawa Tengah, Kirana Larasati yang duduk di bangku kelas 5 SD mengaku mengalami pelecehan seksual sebanyak dua kali dalam waktu berdekatan. Berbagai perasaan berkecamuk dalam diri Kirana Larasati, termasuk keinginan menjalani operasi plastik.

Baca Juga:
Kriss Hatta Merasa Seperti Leonardo DiCaprio, gegara Pacari Gadis 14 Tahun

"Aku suka punya pikiran pengin mati, aku benci tubuhku. Terus pengin operasi plastik kalo punya uang, pengin jadi orang jelek," ungkap Kirana Larasati dalam tayangan YouTube Daniel Mananta Network pada Selasa (27/9/2022).

Kirana Larasati menyadari dirinya cantik lantaran juga sering mengalami pelecehan seksual secara verbal. Bukan hanya Kirana Larasati, sang ibunda yang hanya selisih 21 tahun darinya pun kerap mengalami hal serupa.

Baca Juga:
Kembali Beredar, Foto V BTS dan Jennie BLACKPINK Diduga Kencan di Restoran Viral

"Soalnya bukan cuma pelecehan seksual fisik, tapi kalo lagi di jalan, mamaku jalan ke pasar, pecinan, orang-orang yang suka nongkrong itu godain 'Cantik, tante mau ke mana? Anaknya cantik banget'," cerita Kirana Larasati.

Potret Kirana Larasati Pamer Bahu (instagram/@kiranalarasati)

Sama seperti Kirana Larasati, sang ibunda pun tidak merasa nyaman. "Itu kan (ibuku) bawa payung, (digenggam) keras banget sampai gemeteran," lanjut Kirana Larasati.

Pengalaman kurang menyenangkan tersebut membuat Kirana Larasati kini gemar menyuarakan kecaman terhadap pelecehan seksual. Karena merasa tidak berdaya di masa lalu, Kirana Larasati pun jadi ingin selalu membela wanita yang mengalami kejadian serupa. 

Baca Juga:
Chika Jessica Lepas Banyak Job Demi Ibunda: Tak Bisa Tinggalkan Mama

Kontributor: Neressa Prahastiwi
Load More