Nur Khotimah Shevinna Putti | MataMata.com
Tio Pakusadewo (MataMata.com)

Matamata.com - Tio Pakusadewo Sebut Ada Diskotik di Penjara, Tamunya Gak Sembarangan: Cuma Undangan Khusus

Tio Pakusadewo berbicara banyak soal kehidupan penjara setelah dua kali mendekam di dalamnya. Menurut cerita Tio Pakusadewo, ada praktik bilik cinta hingga jual beli miras serta narkoba di dalam tahanan.

Tio Pakusadewo juga membenarkan bahwa ada tempat hiburan malam di dalam penjara, yang sekarang mulai diperketat setelah banyak mantan narapidana membongkar sisi gelap penjara ini di media sosial.

Baca Juga:
Tio Pakusadewo Bongkar Bisnis Bilik Cinta di Penjara, Ternyata Segini Tarifnya

Tio Pakusadewo mengatakan pesta malam ini biasanya dilakukan di kamar tahanan seorang kepala suku yang paling top di lapas dan tidak bisa sembarangan orang bisa bergabung.

"Dulu, ada disko tiap malam Jumat di sebuah kamar yang udah dikhususkan untuk pesta itu. Tapi, nggak semua orang bisa masuk situ. Cuman undangan-undangan khusus, biasanya yang KS KS (kepala suku) gitu lah," kata Tio Pakusadewo dalam Youtube Uya Kuya TV, Sabtu (29/4/2023).

Pada pesta inilah narkoba tetap bisa beredar di dalam penjara dan beberapa narapidana pilihan bisa menikmati musik layaknya tempat hiburan malam.

Baca Juga:
Tio Pakusadewo Blak-blakan Sebut Napi Bisa Bebas Jual Beli Miras di Penjara: Pabriknya di Dalam

Tio Pakusadewo sendiri pernah merasakan pesta tersebut. Bahkan, ia mengatakan ada pula pesta-pesta kecil tanpa DJ untuk orang-orang di bawah kepala suku atau tidak ikut diundang dalam pesta besar tersebut.

Selain diskotik, Tio Pakusadewo bilang ada pula pabrik narkoba jenis tembakau sintetis di dalam penjara.

"Cuman semua ada, even pabriknya (narkoba) pun ada di dalam. Tapi, bukan pabrik yang bener-bener pabrik dibikin walaupun ada juga yang begitu kayak pabrik sinte (tembakau sintetis) itu pabriknya ada di dalam," jelasnya.

Baca Juga:
Tio Pakusadewo Bahas Pabrik Narkoba di Penjara, Anak Menkumham Yasona Laoly Viral di Twitter

Aktor senior ini pernah mengenal seorang narapidana usia 25 tahun yang secara bebas mengoperasikan sejumlah pabrik narkobanya di berbagai tempat dari dalam penjara.

"Vape yang ada kandungan ganjanya, jadi pabrik atau otaknya itu ada di dalam. Jadi, ada satu anak itu yang tiap malam berhadapan dengan handphone berapa biji gitu. Pabriknya di luar, dia yang ngatur (komposisinya) dari dalam," katanya lagi.

Load More