Dinar Surya Oktarini | MataMata.com
Meet and Greet Film 22 Menit, Ambarukmo Plaza, Yogyakarta, Sabtu (21/07/2018).[Dinar Surya Oktarini]

Matamata.com - Terinspirasi dari insiden menegangkan yang terjadi pada Januari 2016, Button Ijo yang didukung penuh oleh Bank Rakyat Indonesia kembali memvisualkan persitiwa tersebut melalui film 22 Menit.

Ario Bayu berperan sebagai Ardi, anggota kepolisian yang mempertaruhkan nyawanya demi mengamankan ibukota dari ledakan bom. Sementara Ade Firman Hakim berperan sebagai Firman, seorang polisi lalu lintas.

Tidak hanya dari sudut pandang kedua pemain, rupanya film yang disutradarai oleh Eugene Panji dan Mryna Paramita ini juga menghadirkan sudut pandang lain yang ikut terjebak dalam situasi tersebut, yaitu office boy bernama Anas (Ence Bagus), dua karyawatu bernama Dessy (Ardina Rasti) dan Mitha (Hana Malasan) serta Shinta (Taskya Namya) yang merupakan kekasih Firman.

Baca Juga:
5 Fakta Isha Ambani, Putri Miliuner India yang Nggak Suka Dimanja

Kehadiran beberapa sudut pandang yang berbeda dalam film ini membangun kesan dan ketegangan yang nyata.

Eugene dan Mryna bekerja sama dengan penulis naskah Husein M.Atmojo & Gunawan Raharja yang berniat untuk mengangkat nilai-nilai kemanusian yang terkait dalam perisitiwa tersebut.

Meski inspirasi yang diambil dari kisah nyata, Eugene menegaskan bahwa film 22 Menit tidak dimaksudkan sebagai dokumentasi kejadian tersebut.

Baca Juga:
Bisnis Artis - 6 Seleb Ini Ternyata Juragan Kontrakan

Namun, semua hal yang ada pada film tersebut semuanya dibuat hampir senyata mungkin.

Tim produksi film 22 Menit ini pun digarap melalui proses penelitian di Kepolisian Republik Indonesia selama setahun sebelum produksi dimulai.

Bahkan pemeran utama, Ario Bayu dan semua yang terlibat adegan baku tembak menjalani karantina di boot camp Mako Brimob.

Baca Juga:
Nggak Cuma Cantik, 5 Aktris Bollywood Ini Juga Cerdas

Meet and Greet Film 22 Menit, Yogyakarta, Sabtu (21/07/2018). [Rauhanda Riyantama]

"Di Mako Brimob kita bener-bener ikut simulasi kepolisian untuk menghadapi hal-hal terorisme seperti ini dan pelatihan tersebut membantu membangun karakter Ardi sebagai polisi" jelas Ario Bayu pada awak media ketika ditanya mengenai pendalaman karakternya sebagai polisi.

Tidak hanya itu, tim artistik dari film 22 Menit juga ingin membangun kesan nyata dengan membangun maket kedai kopi dan pos polisi dalam ukuran nyata 1:1 untuk dilakukan ledakan sesungguhnya.

Film berdurasi 75 menit ini juga digarap melalui proses CGI dan green screen untuk menggambarkan situasi mencekam nyata di Thamrin saat itu.

Ario Bayu bahkan mengaku semua atribut yang digunakan dalam insiden baku tembak termasuk senjata laras panjang dan rompi anti peluru adalah asli yang digunakan kepolisian.

Tidak hanya senjata asli yang digunakan dalam adegan tersebut, namun semua rekan polisi dalam film 22 menit bersama Ario baru tersebut merupakan anggota kepolisian asli. 

Bahkan dalam adegan reppling menuruni gedung, dilakukan oleh anggota kepolisian yang ikut latihan bersama dengan Ario Bayu di Mako Brimob. 

Efek nyata yang dibangun dalam film 22 menit ini juga didukung dengan peran ojek online bahkan hingga pedagang sate yang ikut menolong dalam insiden saat itu.

Visual film yang menegangkan juga dibangun oleh sutradara dalam visual kamera CCTV di sekitar kawasan tersebut.

"Film 22 Menit ini mengingatkan kita untuk menjadi lebih waspada, karena teroris itu tidak pandang bulu," tambah Taskya saat acara nonton bareng film 22 Menit, di Ambarukmo Plaza, Yogyakarta.

Film 22 Menit ini sudah tayang di bioskop sejak tanggal 19 Juli 2018.

Jadi, kalau kamu belum nonton, siap-siap deh ngantri di bioskop untuk menyaksikan ketegangan nyata dalam film 22 menit.

Load More