Matamata.com - Endy Arfian mengakui bagaimana sulitnya beradegan komedi dalam film Ghost Writer. Mengingat film karya Bene Dion ini tak hanya menjual soal sisi horor, tetapi juga sisi komedi.
Meskipun sulit, remaja 18 tahun ini menjadikan hal tersebut sebagai sebuah tantangan.
"Komedi pertama kali, udah horor, komedi (juga). Ini tantangannya besar banget, karena biasanya horor doang, yang nyeremin, tapi ini gimana caranya bikin penonton ketawa," ungkap Endy Arfian di kawasan Bekasi Barat, Jawa Barat, belum lama ini.
Saking sulitnya beradegan komedi, pria berdarah Jerman-Jawa ini sampai dibuat stres. Terlebih Endy Arfian harus membuat para penonton tertawa dengan adegannya. Di samping itu, Endy mengakui apabila ini pertama kalinya terlibat dalam sebuah film bergenre komedi.
"Jadi benar-benar pelajaran baru, banyak pelajaran, tantangan luar biasa, deg-degan banget, berhasil atau enggak. Namanya juga first time ya, dari reading, shooting sempat 'stres'," sambungnya.
Endy Arfian melanjutkan, "ternyata komedi itu enggak gampang kayak cuma nyeleneh, bukan cuma modal ngelucu, tapi harus dipikirkan ini itunya, awalnya enggak dipikirkan ternyata susah banget.”
Sebagai informasi, Endy Arfian memerankan karakter Darti dalam film Ghost Writer. Dia diceritakan sebagai adik dari Naya yang diperankan Tatjana Saphira.
Film Ghost Writer bercerita soal penulis bernama Naya. Saat mengalami writer block dan pindah rumah, dia bertemu dengan hantu bernama Galih (Ge Pamungkas). Barulah dari situ, kisah Ghost Writer dimulai.
Film Ghost Writer juga dibintangi Deva Mahendra, Ernest Prakasa, Asmara Abigail, hingga Muhadkly Acho. Film ini telah tayang di bioskop pada 4 Juni 2019.
Suara.com/Revi Cofans Rantung
Berita Terkait
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Ghost Train: Saat Horor Jadi Cermin Sifat Gelap Manusia
-
'Kitab Sijjin dan Illiyyin' Dominasi Bioskop, Bukti Film Horor Indonesia Terus Naik Kelas
-
Diproduksi di Indonesia, Film 'Orang Ikan' Bawa Mitos Nusantara ke Layar Lebar Dunia
-
Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Tawarkan Komedi Absurd dan Kritik Sosial dalam Balutan Gaya Mumblecore
Terpopuler
-
Dari Jakarta Hingga Jayapura, Special Screening Film Timur Banjir Antusiasme Penonton
-
BGN Perketat SOP MBG, Distribusi Makanan Kini Hanya Sampai Depan Pagar Sekolah
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia