Matamata.com - "Manusia selalu menginginkan apa yang tidak dimiliki oleh orang lain." Kalimat ini tak sekadar menjadi dialog dalam film horor Korea Selatan Ghost Train, melainkan cermin bagi sisi tergelap manusia yang penuh rasa iri, rakus, dan haus pengakuan.
Film garapan Tak Se Woong ini mengangkat kisah seorang YouTuber bernama Da Gyeong (diperankan Joo Hyun Young) yang tengah mengalami kemunduran karier. Kanal YouTube-nya menurun drastis dan posisinya tergeser oleh rekan seprofesi yang sukses lewat konten kecantikan. Dalam percintaan pun, Da Gyeong merasa tak pantas mengungkapkan perasaannya pada Woo Jin (Choi Bo Min), pria yang ia sukai.
Berbekal ambisi membuktikan dirinya masih relevan dan ingin menarik perhatian Woo Jin, Da Gyeong menelusuri rumor tentang orang-orang yang hilang di stasiun kereta bawah tanah. Ia bahkan menemui kepala stasiun (Jeon Bae Soo) demi mendapatkan cerita horor autentik untuk kontennya. Dialog kocak mereka menyegarkan suasana, namun juga menjadi titik balik perubahan karakter Da Gyeong.
Lima Babak, Lima Wajah Buruk Manusia
Film ini terbagi dalam lima babak, masing-masing menyoroti sisi gelap manusia yang berbeda. Tak Se Woong mengemas tiap babak dengan nuansa urban legend lokal yang dibalut kengerian khas Korea.
Babak pertama menggambarkan sifat suka mengkritik dan merendahkan. Karakter utamanya adalah mahasiswa yang kerap menghakimi orang lain, bahkan tanpa mengenal mereka.
Di babak kedua, kisah bergeser pada remaja SMA yang penasaran dengan seorang perempuan berpakaian pasca-operasi plastik. Sang remaja mulai membandingkan dirinya, hingga muncul rasa iri. Momen mengejutkan memperkuat keinginannya untuk tampil lebih menarik.
Babak ketiga menjadi sorotan paling kuat, menampilkan tunawisma yang bertahan hidup dari sisa makanan dan uang receh. Hidupnya makin pahit ketika diperas sesama tunawisma, hingga akhirnya tergoda oleh koin merah—simbol perubahan sekaligus godaan untuk mengorbankan orang lain demi kemewahan.
Pada cerita keempat, YouTuber kecantikan tampil sebagai sosok yang tak pernah puas. Ia membenci rekan kerja yang lebih sukses, bahkan memanipulasi rekan pria di kantor untuk menjatuhkan pesaingnya.
Babak terakhir kembali pada Da Gyeong. Ia menanggung konsekuensi atas rasa ingin tahu yang tak terbendung. Proses pembuatan konten YouTube tergambarkan secara mendetail, mulai dari riset, kunjungan lokasi, hingga live streaming.
Kisah-kisah tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan terhubung dengan tema besar tentang fenomena sektarianisme yang tersembunyi dalam kemasan religius—fenomena yang memang kerap mencuat di Korea Selatan.
Atmosfer Dingin dan Audio yang Mencekam
Ghost Train berhasil menampilkan suasana menyeramkan bukan hanya lewat cerita, tapi juga kekuatan visual dan audio. Filter warna dingin mendominasi, menambah nuansa gelap dan mencekam.
Setiap karakter yang digambarkan dengan sifat buruk akhirnya menerima balasan setimpal. Kalimat "tolong" menjadi seruan tragis yang mewakili titik terlemah manusia.
Walau hanya berlatar stasiun bawah tanah dan peron, film ini memperlihatkan detail yang sangat realistis. Misalnya, pada cerita kedua, poster-poster kecantikan yang menampilkan standar fisik ideal di Korea Selatan dipajang di berbagai sudut stasiun.
Efek suara seperti rem kereta, jeritan, hingga ketukan keras di jendela semakin menghidupkan ketegangan. Pemilihan aktor juga tepat, termasuk kehadiran Bomin dari grup Golden Child yang memberi sedikit jeda emosional dari intensitas horor.
Pada akhirnya, Ghost Train mengingatkan bahwa yang paling menakutkan di dunia ini bukanlah hantu—melainkan manusia itu sendiri. (Antara)
Berita Terkait
-
'Kitab Sijjin dan Illiyyin' Dominasi Bioskop, Bukti Film Horor Indonesia Terus Naik Kelas
-
Diproduksi di Indonesia, Film 'Orang Ikan' Bawa Mitos Nusantara ke Layar Lebar Dunia
-
Gandeng Paranormal, Film 'Misteri Rumah Darah' Tayang Ramadan 2025
-
Bintangi Film Horor, Ratu Sofya Mulai Syuting 'Pemburu Jenazah: Palang Hitam' di Ciawi
-
Taskya Namya Tak Mau Dapat Julukan 'Ratu Horor', Begini Alasannya
Terpopuler
-
Mahasiswa Palangka Raya Nyalakan Seribu Lilin untuk Korban Banjir Sumatera
-
211 Titik Blank Spot di Sulsel Segera Teraliri Internet, Pemerintah Targetkan Aktivasi Akhir Tahun
-
Wapres Gibran Janji Percepatan Penanganan Bencana di Sumut
-
Sekjen Liga Muslim Dunia Sampaikan Belasungkawa dan Tawaran Dukungan untuk Korban Banjir Indonesia
-
Mangkir Dua Kali, Selebgram Lisa Mariana Dijemput Paksa Terkait Video Asusila
Terkini
-
Mahasiswa Palangka Raya Nyalakan Seribu Lilin untuk Korban Banjir Sumatera
-
211 Titik Blank Spot di Sulsel Segera Teraliri Internet, Pemerintah Targetkan Aktivasi Akhir Tahun
-
Wapres Gibran Janji Percepatan Penanganan Bencana di Sumut
-
Sekjen Liga Muslim Dunia Sampaikan Belasungkawa dan Tawaran Dukungan untuk Korban Banjir Indonesia
-
Mangkir Dua Kali, Selebgram Lisa Mariana Dijemput Paksa Terkait Video Asusila