Garin Nugroho (MataMata.com/Ismail)

Matamata.com - Film Kucumbu Tubuh Indahku bisa menjadi wakil Indonesia di Ajang Academy Awards 2020, sutradara Garin Nugroho bersyukur. 

Film yang sempat menjadi kontroversi saat diputar di Indonesia, akan bersaing dengan dengan Parasite dari Korea Selatan dan Weathering with You dari Jepang untuk masuk nominasi kategori  International Feature Film atau dulu dikenal sebagai Best Foreign Language Film.

Baca Juga:
Film Kucumbu Tubuh Indahku Bakal Bersaing Masuk Nominasi Oscar 2020

"Terimakasih, saya sangat menghargai keputusan tersebut , ini film ke dua setelah Daun di Atas Bantal menjadi seleksi oscar," kata Garin Nugroho melalui pesan singkat pada Suara.com, Selasa (17/9/2019).

Panitia Pemilihan Film Oscar Indonesia [Suara.com/Yuliani]

Menurutnya, sebuah keputusan yang berani untuk meloloskan filmnya ke ajang bergengsi. Sebab, filmnya memang bertema sensitif bahkan sempat memunculkan penolakan dari ormas islam di negeri sendiri.

"Keputusan yang berani, karena tema yang sensitif namun juga membuka ruang diskusi penghormatan ke keberagaman budaya, mengingat film ini meraih diversity award unescco," tutur Garin Nugroho.

Baca Juga:
Selamat, Film Kucumbu Tubuh Indahku Berhasil Sabet Penghargaan dari Unesco

Poster film Kucumbu Tubuh Indahku. [Instagram Garin Nugroho]

Diketahui, Film Kucumbu Tubuh Indahku tayang perdana di Festival Film Internasional Venesia ke-75. Di sana film tersebut meraih penghargaan Venice Independent Film Critic 2018, kemudian Film Terbaik di Festival Des 3 Continents 2018, dan Asia Pasific Screen Awards 2018.

Sebelumnya, film tersebut sempat diliputi kontroversi karena menampilkan tema LGBT. Bahkan, belum lama ini FPI juga melarang pemutaran film tersebut di Semarang.

Konfrensi pers film Kucumbu Tubuh Indahku yang disutradarai Garin Nugroho. [Ismail/Suara.com]

Film Kucumbu Tubuh Indahku berkisah tentang penari Lengger bernama Juno. Juno bergabung dengan sanggar tari Lengger sejak ditinggal sang ayah.

Baca Juga:
Garin Nugroho Ungkap 3 Resep Jadi Sutradara Sukses di JAFF Jogja

Tak diduga, tarian itu membuatnya menapaki perjalanan hidup yang berliku. Sampai pada akhirnya, Juno bisa memahami dan menerima keindahan hidup sebagai seorang penari Lengger.

Tari Lengger sendiri merupakan budaya asli Indonesia, tepatnya berasal dari Banyumas. Tarian itu mengharuskan penarinya menampilkan sisi maskulin dan feminin dalam satu tubuh. Biasanya tarian itu dipentaskan lelaki, yang di keseharian mengubah diri jadi perempuan.

Load More