Matamata.com - Film karya Joko Anwar setelah Pengabdi Setan yang berjudul Perempuan Tanah Jahanam akan segera tayang di bioskop pada 17 Oktober 2019.
Berbeda dengan film sebelumnya, Joko Anwar menghadirkan cerita yang berbeda dan lebih menyeramkan.
Hal ini diketahui dari unggahan video Youtube Raditya Dika yang diunggah pada hari Rabu (8/10).
Joko Anwar dan Tara Basro pun membeberkan fakta menyeramkan di balik film Perempuan Tanah Jahanam, Kalau penasaran, simak rangkumannya oleh Matamata.com :
1. Berdasarkan mimpi buruk Joko Anwar
Film yang satu ini ditulis oleh sang sutradara Joko Anwar. Ia pernah beberapa kali mimpi buruk di sebuah desa dan ia tuangkan dalam filmnya yang satu ini.
"Tahun 2008 gua selalu mimpi buruk, gua ada di sebuah desa dan lihat orang main wayang, berhari-hari gua mimpi buruk sampai takut tidur."
2. Pilih lokasi khusus dan seram
Lokasi yang diambil yakni hutan pinus, hutan pohon besar dan hutan bambu serta desa yang ditutupi hutan. Tim pun sampai membuat jalan untuk sampai ke desa terpencil tersebut.
"Kita ke desa itu 2 jam dari jalan raya, ternyata udah ada dari tahun 40-an dibuat hanya untuk beberapa rumah untuk orang yang kerja di perkebunan. Kita pun sampai potong rumput untuk bikin jalan," ujar Joko Anwar.
3. Ciptakan suasana horor
Sebagai sutradara, Joko Anwar membiarkan komunikasi antar pemain dan kru sebatas bisik-bisik pakai HT saat sedang syuting.
"Bang Joko emang suka menciptakan suasana horor waktu syuting bahkan kalau syuting ngomong nggak keras-keras, bisik-bisik pakai HT," ungkap Tara Basro.
4. 3 anak misterius
Ada 3 anak misterius yang ternyata ikut syuting dalam film. 3 sosok yang dimaksud ternyata bukan pemain.
"Ketika gue lewat harusnya tiga anak itu nggak ada, bang Joko terus bete, tapi astradanya bilang, anak-anaknya udah sama mereka, terus anak-anak itu siapa?" ujar Tara Basro.
5. Bukan horor jumpscare
Film yang satu ini bukan film horor jumpscare, namun lebih kepada supernatural psychology horor.
"Ini atmosfirnya lebih lagi, dari kamera dan lain sebagainya di set biar penonton ikut ada di dalam film," ujar Tara Basro.
Berita Terkait
-
Kebijakan Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bandel ke Barak Tuai Pro-Kontra, Joko Anwar: Cara Lama Tak Bikin Anak Lebih Baik
-
Joko Anwar Klarifikasi Soal Film Pengepungan di Bukit Duri: Bukan Untuk Menyebar Ketakutan, Tapi Mengajak Dialog
-
Adu Banyak Jumlah Penonton Film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari di Hari Pertama Tayang
-
Film Horor Lee Do Hyun Tayang di Bioskop Indonesia, Ini 4 Fakta Menarik Exhuma
-
Tayang Hari ini di Netflix, Berikut Sinopsis dan 4 Fakta Menarik Avatar: The Last Airbender
Terpopuler
-
Dari Jakarta Hingga Jayapura, Special Screening Film Timur Banjir Antusiasme Penonton
-
BGN Perketat SOP MBG, Distribusi Makanan Kini Hanya Sampai Depan Pagar Sekolah
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia