Matamata.com - JogjaROCKarta Festival 2020 bakal menghadirkan Scorpions dan Whitesnake untuk manggung di Stadion Kridosono, Yogyakarta pada 1 Maret 2020.
Menurut CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi akan menjadi suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat “rock” Indonesia yang sudah lama tidak menyaksikan konser dari Scorpions dan Whitesnake secara langsung.
Scorpions merupakan sebuah grup musik asal Hanover Jerman yang terbentuk lebih dari 50 tahun yang lalu, yang mana dalam perjalanan bermusiknya selama puluhan tahun silam, band ini sudah menghasilkan puluhan judul album studio. Beberapa di antaranya seperti Blackout (1982), Love At First Sting (1984), Lovedrive (1979), Crazy World (1990) dan masih banyak lagi.
Sama seperti Scorpions, Whitesnake sebagai salah satu band yang akan tampil di JogjaROCKarta 2020 pun telah menghasilkan banyak sekali album sejak pertama kali mereka terbentuk pada tahun 1977 di Inggris. Album-album seperti 1987 (1987), Slip Of The Tongue (1989), Restless Heart (1997) dan lainnya. Karena album-album itu menjadi pengiring mereka untuk mendapatkan banyak sekali penggemar di seluruh dunia.
“Ini adalah kali kedua bagi Scorpions menggelar konsernya di Indonesia. Namun, buat Whitesnake ini merupakan kali pertama. Meskipun baru pertama, namun David Coverdale, vokalis Whitesnake yang juga merupakan mantan vokalis Deep Purple pernah datang ke Indonesia bersama Deep Purple pada tahun 1975. Sangat lama sekali, ini akan menjadi momen pelepas rindu bagi penggemar musik rock di Indonesia” tutur Anas.
Tambahnya, Whitesnake pernah mengeluarkan album “Purple” yang berisi lagu-lagu Deep Purple yang dibawakan oleh David Coverdale. Di konser nanti Whitesnake juga akan membawakan lagu-lagu hits Deep Purple yang pernah dinyanyikan oleh Coverdale. Fyi, Coverdale pernah bergabung bersama Deep Purple dalam 3 album Burn (1974), Stormbringer(1974) dan Come Taste The Band (1976).
Selain kedua band legend tersebut, Anas juga membocorkan bahwa akan ada line up tambahan, band rock besar dari Mongol, Tiongkok yang sangat keren dan juga band-band rock Indonesia.
Co-Founder sekaligus Project Director JogjaROCKarta Festival, Bakkar Wibowo, menambahkan Untuk tiket reguler JogjaROCKarta 2020 akan mulai dijual mulai tanggal 11 November 2019 mendatang melalui id.bookmyshow.com.
Sedangkan presale akan diberikan khusus bagi para penonton yang datang dan menyaksikan JogjaROCKarta 2019 di Stadion Kridosono pada 3 November 2019 besok dengan pembagian kelas tiket sebagai berikut; VIP Class Rp 1 juta dari harga Rp 1,5 juta, Festival A Rp 700 ribu dari harga Rp 900 ribu dan Festival B Rp 400 ribu dari harga Rp 600 ribu.
Sebelumnya, Rajawali Indonesia selaku promotor dari festival ini. Sebut saja Dream Theater, Megadeth, yang telah menjadi headliners festival rock yang mulai pertama kali digelar mulai tahun 2017 silam. Serta tahun ini tidak kalah menarik, Extreme dan Power Trip didaulat untuk menjadi headliners dalam gelaran JogjaROCKarta 2019.
Berita Terkait
-
Onwards Ramai Dipuji, Sinopsis 5 Film Terbaru 2020!
-
Pecah Abis! 5 Momen Scorpions Manggung di JogjaROCKarta Festival 2020
-
Scorpions Bakar Semangat Penonton di Penghujung JogjaROCKarta Festival 2020
-
Pertama Kali ke Indonesia, The Hu Sukses Manggung di JogjaROCKarta 2020
-
Bawakan Lagu Hits, Whitesnake Gemparkan JogjaROCKarta Festival 2020
Terpopuler
-
Prabowo: Penanganan Bencana di Sumatra Hasil Gotong Royong Semua Pihak
-
Ulama Aceh Minta Presiden Tetapkan Bencana Nasional di Tiga Provinsi Sumatera
-
PPN 2026 Masih Dikaji, Menkeu Tunggu Arah Pertumbuhan Ekonomi
-
KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau Terkait Penyidikan Kasus Abdul Wahid
-
Peduli Bencana Alam! Vicky Prasetyo bersama Tim Solidarity Squad, Salurkan Bantuan 30 Ton Sembako ke Aceh
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia