Matamata.com - Aktor Reza Rahadian kembali membintangi layar lebar bergenre fantasi berjudul Abracadabra. Film ini disutradarai oleh Faozan Rizal.
Lelaki kelahiran 5 Maret 1987 ini mengaku tertarik membintangi film Abracadabra karena menurutnya, film bergenre fantasi merupakan hal baru dalam dunia perfilman di Indonesia.
"Jadi saya cuma berpikir selama ini saya cenderung main film cerita yang sangat naratif. Atau drama yang ceritanya memang sangat bisa diikuti alur ya. Jarang sekali terlibat dalam cerita yang out of the box ya, yang unusual lah," kata Reza Rahadian, saat ditemui di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2019).
Akting Reza Rahadian sendiri sudah tidak diragukan lagi, berbagai karakter telah dilakoninya. Film bergenre fantasi Abracadabra menjadi tantangan tersendiri baginya.
"Karena saya penggemar untuk bisa berganti-ganti peran untuk mencari sesuatu yang baru. Akhirnya punya ruang baru nih, look-nya bisa diganti, ada yang berbeda," ungkapnya.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Reza Rahadian langsung menerima tawaran bermain dalam film Abracadabra.
"Nah ketika ini datang, jadi akhirnya ya sudah enggak pakai lama-lama lagi untuk bilang, 'oke pak mari kita sikat, syuting'," ucap Reza.
Sementara sutradara sekaligus penulis naskah Faozan Rizal mengatakan, fantasi dan sinema adalah yang sangat cocok untuk disatukan. Sehingga ia ingin membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya.
"Mengapa tidak? Dunia magis dan dunia sinema adalah dua dunia yang dapat membuat saya hidup dalam dunia yang mendukung saya sendiri. Tetapi penuh dengan kebingungan, tetapi intinya adalah bagaimana kita harus percaya," ujar Faozan Rizal.
Dalam film Abracadabra, Reza Rahadian memerankan karakter Lukman, seorang pesulap yang kehilangan kepercayaan pada keajaiban. Dia memutuskan untuk pensiun menjadi pesulap dengan mengadakan pertunjukan terakhir.
Sayangnya pertunjukan terakhir Lukman sebagai seorang pesulap menjadi sebuah teka-teki yang harus dipecahkannya. Saat pertunjukan, satu anak laki-laki dan ibunya menghilang ketika mereka masuk ke dalam kotak dan mantra Abracadabra diucapkan.
Berita Terkait
-
Film Pangku Berkompetisi di Busan International Film Festival 2025, Langkah Penting Penyutradaraan Reza Rahadian
-
7 Jam Berekspresi Tanpa Jeda, Reza Rahadian Eksplorasi Kejujuran Tubuh di ArtJog 2025
-
Reza Rahadian Buka-bukaan Soal Kebahagiaan Lewat Karyanya di di ArtJog 2025
-
Bukan Sekadar Instalasi, Ini Makna Mendalam 'Eudaimonia' Karya Reza Rahadian di ArtJog 2025
-
ARTJOG 2025 - Motif: Amalan, Merayakan Estetika untuk Dunia yang Lebih Peduli
Terpopuler
-
Final Trailer TIMUR: Aksi Brutal, Persaudaraan, dan Emosi Mendalam dari Iko Uwais
-
Belasan Triliun Digelontorkan, Pemerintah Tuntaskan Krisis Guru Keagamaan pada 2026
-
7 Tips Cermat Beli Tiket Kereta Lebaran agar Tidak Kehabisan
-
Registrasi SIM Berbasis Wajah Mulai 2026, Pemerintah Targetkan Tekan Kejahatan Digital
-
Baku Tembak di Perairan TN Komodo, Tim Kemenhut Hadapi Pemburu Satwa Dilindungi
Terkini
-
5 Hal tentang Iko Uwais: Dari Merantau ke Hollywood, Kini Kembali Membangkitkan Sinema Aksi Indonesia
-
100,000 Lebih Penonton Sudah Hadapi Bunda Corla di Bioskop, Film 'Mertua Ngeri Kali' Disambut Hangat Penonton
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan