Matamata.com - Jadi sosok kuntilanak bernama Kanthi di film Mangkujiwo, Asmara Abigail punya cara sendiri untuk mendalami karakternya.
Caranya, dia menganggap sosok kuntilanak sebagai simbol feminisme. Sebab, Kanthi adalah perempuan yang jadi korban ketidakadilan dari seseorang lelaki bernama Brotoseno (Sujiwo Tejo).
"Menurut aku kuntilanak kan bisa jadi lambang feminisme di Indonesia juga, karena menurut aku di-judge oleh masyarakat walaupun dia sebenarnya kalau kita tau ceritanya dia sebenarnya sebagai korban," kata Asmara Abigail ditemui di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020).
Lebih lanjut kata Abigail, selama ini orang tak pernah tahu bagaimana kuntilanak bisa menjadi hantu ikonik dalam cerita-cerita mistis di Tanah Air. Di film ini, kata dia, ada jawabannya.
"Kayak kuntilanak itu nggak pernah diberikan ruang untuk bersuara menceritakan apa sih yang membuat dia menjadi kuntilanak, apa sih yang membuat dia sampai menjadi ikon yang sangat seram dan ditakuti oleh orang orang Indonesia, terlebih kepada anak," ujarnya.
"Maksud aku, kita mesti punya ruang untuk menceritakan cerita dari sisi kuntilanak. Karena menurut aku dari dulu sampai sekarang, dia kerjaannya cuma menjadi kambing hitam gitu," katanya lagi.
Sementara, Azhar Kinoi Lubis selaku sutradara mengatakan tim produksi butuh waktu tiga bulan mempersiapkan cerita. Dia juga mengaku lebih fokus pada cerita ketimbang adegan-adegan menakutkan.
"Kalau udah nonton pasti ada warna yang kita tawarkan, kita fokus ke story telling, kita juga menjual atmosfer horornya dan tidak menghilangkan misterinya dan saya juga sangat bangga sekali pilihan pemain kita bisa ikut kerjasama," kata Azhar.
Selain Asmara Abigail dan Sujiwo Tejo, Film Mangkujiwo juga dibintangi Karina Suwandi, Djenar Masayu, Yasamin Jasem dan Septian Dwi Cahyo.
Film tersebut akan tayang serentak di seluruh bioskop pada 30 Januari mendatang. [Herwanto]
Berita Terkait
-
Seram! Cerita Tantri Kotak Sering Lihat Pocong dan Kuntilanak Sejak Kecil
-
Rizky Febian Akui Bisa Lihat Makhluk Halus Hingga Didatangi Kutilanak Mata Bolong: Kok Ada...
-
Sinopsis Dapur Napi Episode 1, Kehidupan Baru Laila Selepas dari Penjara
-
5 Potret Asmara Abigail di BIFF 2022, Bangga Pamerkan Kulit Gelap
-
Eksotis dan Stunning, Kulit Sawo Matang Asmara Abigail Tuai Atensi di Busan International Film Festival
Terpopuler
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
-
Miss Tourism International Indonesia 2024, Nagia Halisa Meriahkan 'Safari Bazaar Putaran 16'
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia