Matamata.com - Berat badan anak kedua Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie sudah berlebihan.
Diceritakan Ardi Bakrie lewat video di Instagram Story-nya, bocah bernama Mainaka Zanatti Bakrie atau Naka sudah ngos-ngosan saat bernapas.
Karena sudah dianggap membahayakan, Naka pun kini tidak diperbolehkan makan nasi dan mulai diet.
Tampak dari video yang dibagikan, Naka pun sedang menyantap makanan dietnya tanpa nasi.
Khawatir dengan kesehatan putranya, suami Nia Ramadhani ini bahkan sampai berpikir untuk meminta bantuan Ade Rai agar berat badan anaknya kembali normal.
Ini mungkin terinspirasi karena Ade Rai belum lama ini viral setelah berhasil membantu bocah bernama Arya Permana menurunkan BB sebanyak 110 kg.
"Bahaya nih. Napas aja ngos-ngosan. Kayaknya perlu pertolongan mas @ade_rai juga nih. Jangan sampai terlambat," tulis Ardi Bakrie.
Berita Terkait
-
Mikhayla Beranjak Remaja, Nia Ramadhani Ungkap Pesan Menyentuh untuk Sang Putri di Ulang Tahun ke-13
-
Rayakan Usia 35 Tahun, Nia Ramadhani Pamer Kematangan dan Pesona yang Tak Luntur
-
Raffi Ahmad Gelar 'Lagi Lagi Tenis Internasional', Ajak Nia Ramadhani dan Desta Tanding Lawan Artis Korea
-
Nia Ramadhani Geram, Ancam Polisikan Pengedar Video Hoaks Kondisi Kesehatan Aburizal Bakrie: Jangan Ngarang!
-
Biodata Lengkap dan Agama Nia Ramadhani
Terpopuler
-
Dari Jakarta Hingga Jayapura, Special Screening Film Timur Banjir Antusiasme Penonton
-
BGN Perketat SOP MBG, Distribusi Makanan Kini Hanya Sampai Depan Pagar Sekolah
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia