Matamata.com - Masih ramai membahas soal film pendek berjudul Tilik, pemerannya pun lantas menuai sorotan.
Salah satunya yakni Yu Tri yang merupakan 'kompor' dalam cerita film tersebut.
Yu Tri sendiri diperankan oleh Putri Manjo yang memiliki gaya amat berbeda di kehidupan nyata.
Kalau penasaran dengan sosok Putri Manjo, Matamata.com pun telah merangkumkannya di bawah ini :
1. MC Jogja
Putri Manjo merupakan salah satu MC sekaligus penyiar radio di Jogja loh.
2. Gaya kekinian
Berbeda dengan Yu Tri, Putri Manjo memiliki gaya kekinian yang eye catching banget.
3. Makeup flawless
Ia pun lebih banyak mengenakan makeup flawless dalam kesehariannya.
4. Gaya hijab pashmina
Kalau di kehidupan nyata, Putri Manjo lebih senang menggunakan hijab model pashmina daripada instan kayak Yu Tri.
5. Memikat
Kelihatan memikat abis ya Putri Manjo, beda abis sama penampilan Yu Tri.
Gimana nih menurutmu potret Yu Tri film Tilik di kehidupan nyata?
Berita Terkait
-
10 Film Paling Banyak Dicari Selama 2020, Tilik hingga Bucin
-
Pedes Banget, Bu Tejo Nyinyir ke Raffi Ahmad
-
Pemeran Bu Tejo: Mas Joko Anwar, Tolong Saya Dinotice Buat Main Film Anda
-
Dibully Netizen, Siti Fauziah Pemeran Bu Tejo Nangis Berhari-hari
-
Tukang Gosip di Film Tilik, Simak Fakta Menarik Karakter Bu Tejo
Terpopuler
-
Peduli Bencana Alam! Vicky Prasetyo bersama Tim Solidarity Squad, Salurkan Bantuan 30 Ton Sembako ke Aceh
-
Anggota DPR Dorong OJK Cabut Aturan Penagihan Utang Lewat Pihak Ketiga
-
Menteri LH Temukan Kerusakan Hulu DAS di Aceh, Diduga Dipicu Aktivitas Ilegal
-
Prabowo Instruksikan Pemenuhan Air Bersih dan Toilet bagi Pengungsi Bencana di Sumatera
-
Indonesia Mantap di Posisi Kedua Klasemen Medali SEA Games 2025
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia