Yohanes Endra Evi Ariska | MataMata.com
Prabowo Subianto datang ke podcast Deddy Corbuzier. (Instagram, YouTube/Deddy Corbuzier)

Matamata.com - Di hadapan Deddy Corbuzier, Prabowo Subianto secara blak-blakan mengungkap alasannya bergabung menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Padahal, saat pemilihan presiden atau Pilpres 2019 lalu, keduanya saling bersaing.

"Saya itu penasaran pengin nanya ini ke pak Prabowo dan saya yakin banyak yang mau tanya. Kok bapak mau? Kan bapak waktu bersaing di pemilihan Presiden dengan bapak Jokowi," tanya Deddy Corbuzier membuka perbincangan.

Deddy Corbuzier [Tangkap layar YouTube Deddy Corbuzier]

"Terus tiba-tiba bapak diangkat jadi Menham, banyak orang kecewa, banyak orang kesal, kok bapak mau gitu? Kok bapak nggak ‘udah gue terus aja lawan pak Jokowi’ kok bapak bisa jadi Menham?" sambungnya lagi.

Baca Juga:
Didatangi Prabowo, Deddy Corbuzier Langsung Diwanti-wanti Begini

Pertanyaan Deddy Corbuzier tampaknya sudah sering didengar Prabowo. Ia merasa bingung, mengapa banyak orang yang mempertanyakan alasannya mengalah masuk ke dalam pemerintahan Presiden Jokowi.

"Jadi saya juga nggak mengerti kok orang banyak yang bertanya seperti itu," timpal Prabowo.

Prabowo Subianto datang ke podcast Deddy Corbuzier. (Instagram, YouTube/Deddy Corbuzier)

Prabowo kemudian menganalogikan persaingannya dengan Presiden Jokowi seperti pertandingan adu lari dan sepakbola di sekolah. Menurutnya, kalah bulan berarti berontak.

Baca Juga:
Akad Nikah Disaksikan Jokowi dan Prabowo, Atta Halilintar Ngaku Grogi

"Karena bagi saya, kita rival dalam suatu kompetisi. Apakah rival dalam satu kompetisi itu harus jadi lawan? Coba kita ingat waktu kita di sekolah, kita ikut adu lari ada yang menang ada yang kalah, ok lo dapat piala," jelas Prabowo.

"Gue main sepak bola tim gue kalah apa kita main gebuk-gebukan? Ya itu adalah menurut saya IQ yang sangat rendah," imbuhnya.

Prabowo Subianto datang ke podcast Deddy Corbuzier. (Instagram, YouTube/Deddy Corbuzier)

Satu hal yang disadari, ia dan Presiden Jokowi memiliki tujuan sama untuk mengabdi pada negara Indonesia. Demi mencapai tujuan itu dibutuhkan kerja sama antara dua belah pihak.

Baca Juga:
Jokowi dan Prabowo Hadiri Pernikahan Atta Aurel, Farhat Abbas Beri Kritik

"Jadi satu, beliau ingin jadi Presiden. Gue ingi jadi Presiden. Dia mau jadi Presiden untuk apa? Kan untuk mengabdi, untuk berbakti, untuk apa? Untuk Indonesia kan, saya juga begitu. Saya juga mau berbakti untuk Indonesia," tegas Prabowo.

"Kalau sama-sama mau mengabdi untuk Indonesia kok harus melawan. Kan lebih baik dua-duanya kerja sama untuk mengabdi untuk merah putih," tambahnya.

Load More