Matamata.com - Ade Armando berurusan penuh dengan warga Jogja usai pernyataan kontroversinya terkait dinasti politik yang terjadi di DIY. Niat hati membandingkan dengan tudingan politik dinasti Joko Widodo, kader PSI ini justru didesak untuk dihukum berat.
Menanggapi blundernya mantan 'rekan tim' yang menyeret dinasti politik Jogja, penggiat media sosial, Denny Siregar ikut menanggapi polemik tersebut.
Denny Siregar menanggapi salah satu desakan warga Jogja yang meminta Ade Armando ditangkap atas tudingan ujaran kebencian kepada Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Ketimbang menangkap salah satu politisi PSI ini, Ade Armando lebih baik dipecat.
"Enggak perlu ditangkap sih, karena enggak urgent juga. Tapi kalau memang potensi kasus Bang Ade ini ngerusak suara @psi_id, yah dipecat aja," ungkap Denny Siregar dilansir dari Twitter pribadinya, Rabu (6/12/2023).
Denny Siregar mengatakan bahwa dengan pemecatan bisa jadi efek jera untuk Ade Armando. Mengingat dosen FISIP UI ini tak jarang membuat kontroversi.
"Dipecat partai itu juga sudah jadi hukuman berat buat Bang Ade," tambah Denny Siregar.
Seperti diketahui, Denny Siregar dan Ade Armando sempat berdiri di kubu yang sama pada Pemilu 2019 lalu. Dukungan untuk Joko Widodo (Jokowi) sama-sama dilakukan hingga mantan Wali Kota Solo itu terpilih lagi di periode keduanya.
Kemesraan keduanya justru selesai di Pemilu 2024 ini. Denny Siregar memilih hengkang dari kubu Ade Armando karena ketidaksesuaian pandangan mereka. Di sisi lain, Ade Armando yang merupakan kader PSI sudah memantapkan mendukung Prabowo-Gibran di kontestasi Pemilu 2024.
Terlepas dari kedekatannya dengan Denny Siregar, Ade Armando sedang menunggu hasil rapat di tubuh PSI terkait sanksi yang akan diterima.
Waketum Dewan Pembina PSI, Grace Natalie masih membahas hukuman di tubuh partai terhadap blunder kadernya yang menyenggol warga Jogja.
"Ini masih proses, yang pasti ini problem yang sangat serius yang kami tangani dengan khusus," ujar Grace.
Ade Armando baru mendapat teguran keras dari Ketum PSI, Kaesang Pangarep. Ade juga sudah meminta maaf terhadap pernyataannya soal dinasti politik yang dituding dilakukan di Jogja.
Bukan tanpa alasan, sejumlah kelompok dan paguyuban masyarakat Jogja, belum berhenti mendesak PSI untuk memberikan hukuman berat bagi penggiat media sosial ini.
Bahkan Ade Armando dilaporkan oleh Aliansi Masyarakat Jogja ke Polda DIY karena tudingan ujaran kebencian. Koordinator Aliansi, Prihadi menjelaskan tudingan ujaran kebencian itu ditujukan kepada Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dan DIY sendiri.
"Hari ini kita melaporkan Ade Armando terkait ujaran kebencian kepada Sultan dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Koordinator Aliansi Masyarakat Jogja Istimewa Prihadi kepawa awak media, Rabu (6/12/2023).
Prihadi bahkan meminta serius pihak berwenang untuk memberikan hukuman yang tegas. Menyusul kontroversi yang dilakukan Ade Armando tak hanya sekali, namun berulang kali. Tetapi pelaporan-pelaporan yang ditujukan ke pihak berwenang terkait Ade Armando tak pernah selesai dan berakhir gamang, sehingga Ade kembali membuat kontroversi lainnya.
Berita Terkait
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
DIY Hentikan Sementara Bantuan 7.001 Penerima PKH yang Terindikasi Terlibat Judol
-
Dukung Pariwisata, Kaesang Pangarep Rekomendasikan Hanok Herison Pegiai, Jadi Calon Bupati Paniai
-
Malangnya Giring Ganesha, Gagal Jadi Caleg dan Ditolak Reuni dengan Nidji: Boro-boro, Udah Nggak Sempet!
-
Ditanya soal Surat Imajiner, Komeng Cecar Balik Rosi Silalahi: Ibu Sebenarnya Tahu, Orang Jurnalis Kan!
Terpopuler
-
Final Trailer TIMUR: Aksi Brutal, Persaudaraan, dan Emosi Mendalam dari Iko Uwais
-
Belasan Triliun Digelontorkan, Pemerintah Tuntaskan Krisis Guru Keagamaan pada 2026
-
7 Tips Cermat Beli Tiket Kereta Lebaran agar Tidak Kehabisan
-
Registrasi SIM Berbasis Wajah Mulai 2026, Pemerintah Targetkan Tekan Kejahatan Digital
-
Baku Tembak di Perairan TN Komodo, Tim Kemenhut Hadapi Pemburu Satwa Dilindungi
Terkini
-
Final Trailer TIMUR: Aksi Brutal, Persaudaraan, dan Emosi Mendalam dari Iko Uwais
-
Belasan Triliun Digelontorkan, Pemerintah Tuntaskan Krisis Guru Keagamaan pada 2026
-
7 Tips Cermat Beli Tiket Kereta Lebaran agar Tidak Kehabisan
-
Registrasi SIM Berbasis Wajah Mulai 2026, Pemerintah Targetkan Tekan Kejahatan Digital
-
Baku Tembak di Perairan TN Komodo, Tim Kemenhut Hadapi Pemburu Satwa Dilindungi