Riki Chandra | MataMata.com
Universitas Muhammadiyah Manado. [Dok.Muhammadiyah]

Matamata.com - Muhammadiyah telah menghadirkan toleran-inklusif sejak awal berdirinya organisasi. Hal itu diwujudkan dengan pelayanan sosial yang tidak memandang latar belakang suku, agama, dan ras. Bahkan, dokter Soetomo memuji etika welas asih Muhammadiyah dalam pidatonya pada tahun 1924.

Muhammadiyah membuktikan pelayanan sosial, kesehatan, dan pendidikan di beberapa wilayah Indonesia yang dihuni mayoritas umat non-muslim.

Dalam dunia pendidikan, Universitas Muhammadiyah bahkan sampai dijuluki sebagai Kampus "Kristen Muhammadiyah" atau Krismuha. Sebab, 70 sampai 80 persen mahasiswanya beragama Kristen dan Katolik.

Mengutip muhammadiyah.or.id pada Selasa (12/12/2023), Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti mengatakan, ada delapan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang masuk dalam kategori Kampus Krismuha.

1. Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
2. Universitas Muhammadiyah Sorong
3. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Manokwari
4. Universitas Muhammadiyah Papua di Jayapura
5. Universitas Muhammadiyah Kupang
6. STKIP Muhammadiyah Kalabahi di Alor
7. Universitas Muhammadiyah Maumere
8. Universitas Muhammadiyah Manado

Meski mayoritas mahasiswanya beragama Kristen dan Katolik, kata Sayuti, mereka juga hafal “lagu kebangsaan” Muhammadiyah, Sang Surya yang selalu dinyanyikan pada acara-acara formal tertentu.

Namun, Mars Muhammadiyah tersebut cukup dimaknai sebatas sebagai sebuah lagu saja, sehingga tidak mencampuradukkan urusan keimanan. Beberapa kampus Krismuha tersebut bahkan tak jarang yang mendatangkan pendeta atau dosen khusus untuk memberikan kuliah agama Kristen bagi mereka.

Terkait pertanyaan netizen apakah di PTM tersebut terdapat bangunan gereja, kata Sayuti belum ada karena di dekat kampus-kampus tersebut sudah ada gereja, sehingga tidak perlu dibangun gereja lagi.

Load More