Riki Chandra | MataMata.com
Orang-orang memeriksa puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza, Palestina, Kamis (2/11/2023). [Mahmud HAMS/AFP]

Matamata.com - Rusia menyebut pertumpahan darah akan berlanjur di Jalur Gaza. Semua terjadi karena Hak Veto Amerika Serikat (AS) terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan mendesak di Gaza.

Dalam pernyataannya pada Senin (11/12/2023), Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut bahwa AS memveto resolusi yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan mendesak di Gaza.

Veto adalah hak menolak dan hanya dimiliki oleh lima anggota permanen DK PBB.

"Itu berarti bahwa pertumpahan darah yang mengerikan dan kehancuran yang dahsyat akan terus terjadi karena keputusan satu negara," begitu bunyi pernyataan Rusia.

Rancangan resolusi yang turut disponsori lebih dari 90 negara, termasuk Uni Emirat Arab (UAE) dan Turki, diveto dalam sidang darurat DK PBB.

Sebanyak 13 anggota dewan memilih mendukung, sementara Inggris memilih abstain dan AS memveto resolusi tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengecam penggunaan veto tersebut.

Ia mengatakan, keputusan veto menunjukkan alasan perlunya reformasi di dewan tersebut, sebuah target yang ia perjuangkan dengan slogan, "Dunia lebih besar dari lima," katanya.

Load More