Baktora | MataMata.com
Ilustrasi Seorang pria yang terluka dipindahkan ke rumah sakit di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan (8/12/2023). [ANTARA/Xinhua/Yasser Qudih/aa]

Matamata.com - Dua jurnalis Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada Rabu (13/12/2023) kemarin. Israel dituduh mengaburkan fakta penyerangan yang sengaja mengincar para jurnalis tersebut.

Dua kematian jurnalis tersebut menambah daftar hitam Israel atas terbunuhnya para korban jurnalis menjadi 89 sejak 7 Oktober.

Ahmed Abu Absa dan Hanan Ayyad, kedua wartawan tersebut, gugur dalam serangan udara Israel," tulis keterangan media pemerintah Palestina dikutip, Kamis (14/12/2023).

Baca Juga:
Militer Israel Banjiri Terowongan di Gaza dengan Air Laut, Misinya Cuma Ini

Meskipun demikian, keterangan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kronologi kematian dua jurnalis itu.

Sehari sebelumnya, kantor berita tersebut menuduh tentara Israel sengaja membunuh wartawan Palestina untuk menyembunyikan fakta yang sebenarnya.

"Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza melalui udara dan darat, menjalankan pengepungan, dan merespons serangan perlawanan Palestina Hamas sejak 7 Oktober," katanya.

Baca Juga:
Nikita Mirzani Bahas Dugaan Perselingkuhan Jurnalis: Padahal Lakinya Lebih Ganteng

Sejak saat itu, otoritas kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 18.608 warga Palestina tewas dan 50.594 lainnya terluka.

Data resmi juga mencatat bahwa korban jiwa di pihak Israel mencapai 1.200 orang, sementara sekitar 139 orang masih ditahan.

Perang Palestina-Israel di Jalur Gaza masih terus terjadi meski serangan Israel ke Gaza terus membabi buta. Hamas Palestina juga melakukan balasan yang ikut menewaskan banyak tentara Israel.

Baca Juga:
Diserbu gara-gara Namanya Mirip Laura Anna, Jurnalis Asing Ini Ngegas

Tak hanya soal serangan fisik, serangan digital ke kubu Israel juga mulai terlihat. Yordania yang ikut mendukung kemerdekaan Palestina juga meretas situs pemerintahan Israel beberapa waktu lalu.

Situs yang awalnya berbahasa Ibrani, kini diubah menjadi bahasa Inggris yang tertulis Israel tengah melakukan gencatan senjata. Meski begitu, Israel membantah bahwa pihaknya melakukan gencatan yang dimaksud.

Dukungan dari sejumlah negara untuk Palestina tak hanya dilakukan Yordania. Indonesia juga melakukan hal serupa dengan mengirim bantuan, termasuk menyerang melalui platform digital.

Hasilnya berpengaruh cukup signifikan. Tak sedikit akun-akun tentara Israel merasa terganggu dan menutup komentar mereka selama serangan digital yang dilakukan netizen Indonesia.

Load More