Baktora | MataMata.com
Ilustrasi Seorang pria yang terluka dipindahkan ke rumah sakit di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan (8/12/2023). [ANTARA/Xinhua/Yasser Qudih/aa]

Matamata.com - Kematian para jurnalis yang meliput perang Israel-Palestina di Jalur Gaza mulai disoroti Amerika Serikat. Pasalnya mereka tak mendapati petunjuk alasan Israel yang sengaja menargetkan para jurnalis.

Terbaru, jurnalis Al Jazeera, Samer Abudaqa tewas oleh serangan udara yang dituding mengarah pada jurnalis yang tengah bertugas.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby menyatakan bahwa dalam konflik seperti ini, AS tidak akan menjadi hakim dan juri setiap serangan udara.

Baca Juga:
Sebanyak 2 Jurnalis Palestina Dilaporkan Tewas, Israel Dituduh Kaburkan Fakta

"Kami tak berhenti untuk mengingatkan Israel untuk melancarkan serangan dengan hati-hati dan tepat sasaran," ujar Kirby dikutip, Sabtu (16/12/2023).

Menurut Komite untuk Perlindungan Jurnalis atau CPJ, puluhan jurnalis Palestina telah tewas di Gaza selama dua bulan terakhir, dengan jumlah kematian mencapai 57 orang.

"CPJ menekankan bahwa jurnalis adalah warga sipil yang melakukan pekerjaan penting selama masa krisis dan tidak boleh menjadi sasaran pihak-pihak yang bertikai," kata Sherif Mansour, koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Baca Juga:
Kejamnya Israel, Pukul dan Telanjangi Petugas Medis di Jalur Gaza

Kematian Abudaqa sendiri sejatinya untuk meliput para tim penyelamat yang sedang berusaha mencari korban serangan yang diprediksi masih selamat.

Koresponden Al Jazeera Wael Dahdouh yang menceritakan kematian Abudaqa berawal saat mereka tengah berjalan untuk meliput para tim ke lokasi pasca perang yang berada di sekolah. Tempat tersebut menjadi tempat pengungsian bagi warga Palestina.

Namun lokasi itu justru kembali diserang dan Abudaqa terluka. Abudaqa sebenarnya masih memiliki kesempatan hidup jika saja tentara Israel tak menahan ambulans yang akan mengantar korban ke rumah sakit.

Baca Juga:
Hamas Palestina Angkat Bicara soal Foto Tentaranya yang Menyerah hingga Ditelanjangi: Israel Penuh Kebohongan

Abudaqa dipastikan tewas kehabisan darah di dalam ambulans yang akan mengantarnya ke rumah sakit terdekat.

John Kirby yang ikut merespon terhadap serangan yang dinilai sudah membabi buta itu memang tak bisa mendikte perang yang berkecamuk di Jalur Gaza. Kendati begitu, melalui Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, bakal melakukan diskusi dengan pejabat Israel.

Dalam diskusi itu, Israel berencana mengubah operasi militer mereka di Gaza. [ANTARA]

Load More