Matamata.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengomentari pernyataan Calon Presiden (Capres) Nomor 1, Anies Baswedan menyebut Indeks Demokrasi di Indonesia. Hal itu dinyatakan Anies saat Debat Capres 2024 putaran pertama.
"Ya itu sebagai evaluasi," kata Jokowi dikutip dari sejumlah sumber, Sabtu (16/12/2023).
Menurutnya, dalam masa pemerintahannya tidak pernah melakukan pembatasan masyarakat untuk berbicara. Bahkan, ia mencontohkan dirinya juga kerap dicaci-maki oleh masyarakat.
"Tetapi yang jelas kita ini kan tidak pernah melakukan pembatasan-pembatasan apapun, dalam berbicara, dalam berpendapat ada yang maki-maki presiden, ada yang caci maki presiden, ada yang merendahkan presiden, ada yang menjelekkan juga biasa-biasa saja," tegas Jokowi.
Jokowi juga menjelaskan pemerintahannya juga tidak pernah melarang melakukan aksi demo. Terlihat banyaknya demo yang berlangsung setiap minggunya.
"Di Patung Kuda, di depan Istana juga demo juga hampir setiap minggu, setiap hari juga ada. Juga enggak ada masalah," tuturnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengkritik soal indeks demokrasi Indonesia dan kebebasan bicara yang menurun dalam debat di Kantor KPU, Selasa (12/12/2023) lalu.
Anies menyatakan bahwa rakyat tidak percaya dengan proses demokrasi saat ini yang tidak baik dan tidak dipercaya rakyat.
"Ketika bicara demokrasi minimal 3. Satu, adalah adanya kebebasan berbicara, (kedua) oposisi penyeimbang pemerintah, ketiga ada pemilu, proses pilpres yg netral transparan jurdil," kata Anies.
"Indeks demokrasi kita menurun. Bahkan, pasal kewenangan karet kepada pengkritik misal UU ITE atau Pasal 14 UU no 1 tahun 1946 itu kebebasan berbicara terganggu," lanjutnya.
"Kedua oposisi minim, ujiannya besok bisakah pemilu netralitas. Ketiga, persoalan sekarang lebih luas dari (partai politik) parpol. Parpol perlu mengembalikan kepercayaan ini. Parpol butuh biaya biaya, ini ga pernah diperhatikan untuk kampanye parpol ada biaya sudah seharusnya dihitung benar, sehingga rakyat lihat (dan) bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Roy Suryo dkk Minta Uji Forensik Independen atas Ijazah Jokowi
-
Kuasa Hukum Jokowi Pastikan Hadir dalam Gelar Perkara Khusus Dugaan Ijazah Palsu
-
Prabowo Sebut RS Kardiologi Emirates Indonesia Merupakan Gagasan Jokowi
-
Bawa Ijazah Asli, Jokowi Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu
-
Roy Suryo Minta Gelar Perkara Khusus Soal Kasus Ijazah Jokowi
Terpopuler
-
Pemerintah Targetkan Belanja Masyarakat Akhir Tahun Tembus Rp110 Triliun
-
Pemerintah Sebut Danantara dan AS Jajaki Kerja Sama Akses Mineral Kritis
-
Wakil Ketua Komisi I DPR Minta Semua Pihak di Aceh Menahan Diri Pasca-insiden Pengibaran Bendera GAM
-
Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter
-
Pengamat Ingatkan Pemerintah Waspadai Normalisasi Simbol Separatisme di Aceh
Terkini
-
Pemerintah Targetkan Belanja Masyarakat Akhir Tahun Tembus Rp110 Triliun
-
Pemerintah Sebut Danantara dan AS Jajaki Kerja Sama Akses Mineral Kritis
-
Wakil Ketua Komisi I DPR Minta Semua Pihak di Aceh Menahan Diri Pasca-insiden Pengibaran Bendera GAM
-
Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter
-
Pengamat Ingatkan Pemerintah Waspadai Normalisasi Simbol Separatisme di Aceh